"Kalau terjadi pembekakan, itu artinya gudang ASI-nya penuh," ujar Muji Hananik, salah satu konselor laktasi RSIA Bunda dalam seminar 'New Mom, New You' yang diselenggarakan Royal Philips di auditorium RS Bunda, Menteng, Jakarta pada Sabtu (12/9/2015).
Karena itu, lanjut Muji, ibu menyusui harus dengan rutin mengeluarkan ASI-nya, yaitu satu kali dalam dua jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Begini Caranya Agar Puting Tak Sakit Saat Menyusui Pertama Kali
Jika memang enggan membangunkan si kecil, memerah ASI bisa menjadi alternatif bagi ibu. Nah, rutinitas menyusui seperti itu secara perlahan juga akan mengurangi bengkak pada payudara ibu.
Untuk itu, Muji menyarankan agar suami dan keluarga dekat selalu mengingatkan agar ibu terus mengeluarkan ASI setiap dua jam sekali. Jika tidak bisa menyusui anak secara langsung, ibu juga bisa memerah ASI menggunakan tangan atau alat bantu.
"Kalaupun ketika malam hari, misalnya Anda terbangun karena mau buang air, sempatkan juga beberapa menit untuk memompa ASI," tambah Muji, yang sudah menjadi konselor laktasi di RSIA Bunda sejak 2001 ini.
Agar lebih efektif dan untuk mengurangi rasa sakit, Bunda juga bisa mengompres payudara dengan air hangat sambil memberi pijatan-pijatan lembut. Sementara itu jika puting si ibu lecet, dr Melanie Yudiana Iskandar SpA menyarankan agar area yang lecet diolesi dengan ASI.
"ASI itu juga bisa membantu menyembuhkan dan mengurangi nyeri kalau (payudara) lecet," kata dr Melanie.
Baca juga: Puting Kecil Bikin Ibu Tak Bisa Menyusui? Bisa Kok, Ini Buktinya
(rdn/rdn)











































