Jika Sudah Seperti Ini, Cegukan Tak 'Biasa' dan Harus Dicek ke Dokter

Di Balik Derita Cegukan

Jika Sudah Seperti Ini, Cegukan Tak 'Biasa' dan Harus Dicek ke Dokter

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Kamis, 17 Sep 2015 11:32 WIB
Jika Sudah Seperti Ini, Cegukan Tak Biasa dan Harus Dicek ke Dokter
Foto: Thinkstock
Jakarta - Menurut dr Mahatma Sotya Bawono, SpTHT dari RS Akademik UGM Yogyakarta, cegukan bisa dikatakan berbahaya ketika menetap atau persisten. Pada cegukan jenis ini biasanya muncul karena gejala stroke, adanya gangguan pada otak atau gangguan pada saraf tepi.

"Selain itu, bisa juga cegukan ini muncul akibat gangguan metabolik lain seperti pada pasien diabetes atau gagal ginjal, gangguan elektrolit atau pengaruh obat-obatan," tutur dokter yang akrab disapa dr Bonnie ini kepada detikHealth, seperti ditulis pada Kamis (17/9/2015).

Cegukan yang dimaksud adalah ketika cegukan tersebut tak hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa menit atau jam, melainkan sampai berhari-hari. Umumnya dalam waktu 2-3 hari sudah dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Membongkar Mitos Cegukan: Dikagetin Hingga Menambah Tinggi Badan

dr Unggul Budihusodo, SpPD, KGEH dari Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) menjelaskan bahwa biasanya setelah ada keluhan cegukan selama dua hari, dokter akan memberi obat suntik yang bisa menyetop refleks dari otot diafragma (penyebab utama cegukan) tersebut.

Hal serupa juga diungkapkan oleh dokter spesialis saraf dari FK UI, dr Ahmad Yanuar, SpS. Cegukan yang berlangsung terus-menerus hingga dua hari lebih baik segera diperiksakan ke dokter karena bisa jadi ini adalah indikator terjadinya gangguan ginjal pada si pasien.

"Cegukan ini kebanyakan ditemukan pada pasien seperti gangguan ginjal atau gagal ginjal dan gangguan saraf pusat, terutama di batang otak yang berfungsi mengatur refleks otot diafragma," papar dr Yanuar kepada detikHealth beberapa waktu lalu. (ajg/ajg)

Berita Terkait