Kepedulian Akan Kanker Payudara Harus Ditanamkan Sejak Remaja

Kepedulian Akan Kanker Payudara Harus Ditanamkan Sejak Remaja

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Senin, 21 Sep 2015 14:00 WIB
Kepedulian Akan Kanker Payudara Harus Ditanamkan Sejak Remaja
Foto: Radian
Jakarta - Deteksi dini kanker payudara penting dilakukan, tak hanya oleh para wanita dewasa namun juga para remaja. Apalagi, seperti diungkapkan ketua dan pendiri Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Linda Agum Gumelar banyak remaja putri yang belum tahu soal risiko kanker payudara.

"YKPI juga turun ke SMA-SMA. Ternyata banyak murid SMA itu mereka belum tau sadari (periksa payudara sendiri). Padahal mereka bisa cari di google misalnya. Berarti pengetahuan mereka sangat minim," tutur Linda di sela-sela Konferensi Pers kampanye peduli kanker payudara 'Show You Care, Be Aware' kerja sama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan Indosat di Gedung Indosat, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (21/9/2015).

Sementara, lanjutnya, ada beberapa kasus yang ditangani dokter dari YKPI ada kasus kanker payudara pada remaja putri yang berusia 15-17 tahun. Salah satu faktor yang memengaruhi kondisi itu, menurut salah satunya karena belum banyaknya penyuluhan tentang kanker payudara. Pendidikan kesehatan reproduksi pun belum dimasukkan dalam kurikulum khusus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Abimana Aryasatya: Kanker Payudara Bukan Lagi Hal Tabu Buat Cowok

Menurut Linda, sejak anak perempuan mengalami menstruasi, sudah seharusnya mereka mulai tahu soal kanker payudara. Untuk menyasar remaja, YKPI sendiri menunjuk duta kanker payudara yakni Ayu Dewi, Rossa, Dini Aminarti, Wanda Hamidah, dan Ririn Dwi Arianti yang akan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk mensosialisasikan soal kanker payudara ke murid-murid.

"Untuk sosialisasi pada anak SMP disesuaikan juga bahasanya. Selain ke Kementerian PPPA, kita juga saat ini mendekati Kemenkes dan Kemenkes sangat mengapresiasi tinggi. Deteksi dini dikatakan memang harus dilakukan di hulu ya. Apalagi beban untuk penyakit tidak menular termasuk kanker mencapai Rp 1,5 triliun dan itu sangat tinggi ya," tutur Linda.



Bulan Maret 2015 lalu, mobil mamigrafi YKPI melakukan pemeriksaan pada 423 orang. Diketahui, 48 orang terkena tumor jinak dan yang dicurigai bisa menjadi ganas 9 sebanyak orang. Nah, salah satu sosialisasi yang dilakukan YKPI yakni dengan menjalin kerja sama dengan PT Indosat. Presiden Direktur dan CEO Indosat, Alexander Rusli mengatakan sebagai bentuk kerja sama dengan YKPI, akan diluncurkan aplikasi pita pink yang bisa diunduh di Google Play.

"Aplikasi ini akan diluncurkan pada tanggal 1 November mendatang. Tujuan dibuatnya aplikasi ini yakni untuk membantu mendeteksi masalah kanker payudara dan meningkatkan kepedulian soal kanker payudara. Aplikasi ini di antaranya berisi bagaimana tes dini kanker payudara. Ada urutannya, lalu ada tes klinis, apa yang harus dilakukan, juga terkait tes mamogram. Posisi mobil mamogram dari YKPI juga bisa diketahui," tutur Alex.

Linda sendiri mengungkapkan YKPI sangat optimistis atas komitmen dan kerja sama dengan PT Indosat yang mendukung gerakan kesadaran kanker payudara. Di antaranya kartu perdana mentari edisi khusus breast cancer awareness serta aplikasi pita pink yang sarat informasi tentang kanker payudara.

Baca juga: Diet Mediterania Diklaim Dapat Kurangi Risiko Kanker Payudara (rdn/up)

Berita Terkait