Mengenal CML, Jenis Kanker Darah Langka yang Mematikan

Mengenal CML, Jenis Kanker Darah Langka yang Mematikan

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Selasa, 22 Sep 2015 14:02 WIB
Mengenal CML, Jenis Kanker Darah Langka yang Mematikan
Foto: thinkstock
Jakarta - Kanker darah atau yang biasa dikenal sebagai leukimia merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Dari beberapa jenis kanker darah, Chronic Myeloid Leukemia (CML) merupakan salah satu jenis yang langka, namun sangat berbahaya.

dr Hilman Tadjoedin, SpPD-KHOM dari Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam (Perhompedin) mengatakan CML merupakan salah satu jenis kanker darah yang langka. Di seluruh dunia, hanya ada 1 atau 2 kasus per 100.000 orang tiap tahun yang didiagnosis mengidap penyakit ini.

"CML itu kurang lebih sekitar 15 persen dari pasien kanker darah secara keseluruhan. Di dunia, prevalensinya 1,6 : 100.000 orang. Untuk Indonesia kira-kira 1,7 : 100.000 orang per tahun," tutur dr Hilman dalam temu media SEHATi Bicara: Hal yang Tidak Anda Ketahui tentang CML, di Restoran Seribu Rasa, Jl H Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/9/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Inikah Pasien Kanker Darah Tertua di Dunia?

CML atau yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Leukemia Granulositik Kronis merupakan jenis kanker darah yang membuat tubuh menghasilkan sel darah putih berlebih. CML tumbuh relatif lambat dan butuh waktu bertahun-tahun untuk berkembang.

Jika tidak ditangani, besar kemungkinan CML akan berkembang menjadi leukemia akut. Jika sudah berkembang menjadi leukemia akut, risiko kematian akan meningkat pesat karena pasien lebih rentan mengalami infeksi serta komplikasi lainnya.

Oleh karena itu, dr Hilman mengatakan sangat penting untuk mengetahui gejala CML sebelum terlambat. Masalahnya, CML termasuk berbahaya karena gejalanya seringkali tidak terlihat atau menyerupai beberapa jenis penyakit lain.

Dijelaskan dr Hilman bahwa gejala umum yang dirasakan pasien CML antara lain sering merasa kelelahan, turun berat badan secara drastis, perut terasa penuh atau begah dan berkeringat di malam hari. Gejala ini sangat umum dan bisa jadi membuat pasien atau dokter yang memeriksa lengah sehingga penyakit CML tidak terdeteksi.

"Karena itu harus dilakukan deteksi dini. Jika sudah merasakan gejala-gejala tadi, disertai dengan nafsu makan menurun dan ada tonjolan di bagian perut bawah sebelah kiri, maka harus dilakukan tes darah tepi," ungkapnya.

Baca juga: Terapi Ini Disebut Bisa Menjadi Harapan Baru bagi Pasien Leukemia

(mrs/up)

Berita Terkait