Operasi Katarak Sudah Dilakukan Ribuan Tahun Lalu, Seperti Apa?

Operasi Katarak Sudah Dilakukan Ribuan Tahun Lalu, Seperti Apa?

Martha Heriniazwi Dianthi - detikHealth
Minggu, 27 Sep 2015 15:11 WIB
Operasi Katarak Sudah Dilakukan Ribuan Tahun Lalu, Seperti Apa?
Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat ini operasi untuk mengatasi katarak sudah demikian canggih. Tidak perlu pisau, dan luka sayatannya pun kecil sekali. Untuk meminimalkan rasa sakit, biasanya pasien akan mendapat anestesi atau bius.

Ternyata operasi katarak merupakan operasi tertua di dunia. Ini dibuktikan antara lain melalui beberapa ukiran pada dinding kuil dan makam-makan raja Mesir kuno, di mana menggambarkan alat-alat yang digunakan dalam operasi katarak.

Dikutip dari Medical Daily, Minggu (27/9/2015), awalnya operasi katarak dilakukan dengan cara menusuk benda tajam ke dalam mata tanpa memberikan anastesi terlebuh dahulu. Bahkan seorang tabib yang berasal dari Yunani bernama Galenus melakukan operasi katarak dengan cara menyelipkan sebuah alat seperti benang ke mata hingga di belakang lensa mata. Kemudian ia menariknya untuk mengangkat katarak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedikit kesalahan dalam prosedur ini dapat menyebabkan kebutaan permanen pada pasien. Selain itu berdasarkan sebuah jurnal berbahasa Sansekerta yang ditulis oleh Maharesi Sushutra, ahli bedah India kuno, ada pula operasi katarak dengan teknik couching.

Baca juga: Kesetrum, Mata Pria Ini Jadi Ada Bintangnya

Teknik couching adalah operasi katarak dengan memindahkan lensa mata yang terkena katarak dari posisi awal ke posisi lain. Teknik ini dapat membuat pasien kembali melihat, namun pandangan pasien akan tetap buram karena lensa mata yang berubah posisi.

Metode semacam ini pernah diterapkan di China pada abad ke 2 SM. Meskipun demikian, prosedur ini dinilai berbahaya dan tidak berhasil menyembuhkan katarak. Sebaliknya, hanya menimbulkan berbagai komplikasi dan pada beberapa kasus menimbulkan kebutaan permanen.

Seriring perkembangan zaman, operasi katarak pun dilakukan semakin modern. Pada operasi manual, digunakan pisau yang membuka kantung kornea lalu meninggalkan luka 10-15 mm dan membutuhkan 5-7 jahitan. Bius yang digunakan adalah bius suntik.

Di tahun 1990-an berkembang ultrasound technology yakni prosedur operasi katarak tanpa pisau melainkan menggunakan gelombang suara. Bius yang digunakan adalah jenis tetes, lalu nantinya gelombang suara akan menghancurkan katarak yang kemudian diambil. Prosedur ini meninggalkan luka sepanjang 1,4 mm-2,2 dan membutuhkan satu jahitan atau tidak sama sekali.

Baca juga: Katarak Masih Tinggi di Indonesia, JEC Tawarkan 400 Operasi Gratis

(vit/vit)

Berita Terkait