Salah seorang pengidapnya adalah Wijanarto (67), seorang nenek yang turut hadir memeriahkan peringatan Bulan Alzheimer sedunia di pelataran Monas, Jakarta Pusat baru-baru ini. Ia didampingi oleh anaknya, Maya (45).
"Ibu saya terdeteksi demensia vaskular sejak Februari lalu. Awalnya karena sering bolak-balik ke rumahku yang sekompleks dengan rumahnya hanya untuk ke toilet," tutur Maya kepada detikHealth, seperti ditulis pada Senin (28/9/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diperiksakan ke dokter, Ibu Wijanarto dinyatakan terkena demensia vaskular, salah satu jenis penyakit pikun yang disebabkan karena hipertensi (tekanan darah tinggi).
"Tindakan dari dokter adalah memberi obat-obatan serta vitamin untuk kesehatan otak. Selain itu juga disarankan agar berolahraga, serta sering-sering olahraga otak seperti bermain teka-teki silang," cerita Maya.
Baca juga: Hati-hati, Risiko Demensia Bisa Meningkat Akibat Gorengan
Maya mengatakan bahwa kita harus bersabar karena pasien yang terkadang suka berjalan-jalan sendiri dan sering bertanya. Kini, Maya harus berhenti bekerja demi menjaga ibunya di kediamannya, daerah Pondok Labu, Jakata Selatan.
Wijanarto sendiri mengaku tidak pernah merasa apa-apa saat pikunnya kambuh. "Aku nggak pusing sama sekali, hipertensi juga jarang kambuh. Terkadang aku susah tidur, lalu aku berdoa sampai aku bisa tidur," kata Wijanarto.
Untuk makanan, penderita demensia vaskular (karena hipertensi) harus menjaga makanan dengan mamakan sayuran dan menjauhi makanan berkolestrol. "Makanku sayuran saja direbus, nggak boleh gorengan," ucap Wijanarto.
Dalam kegiatan jalan sehat, Wijanarto juga ikut berjalan mengikuti rute yang ditentukan. "Aku capek sih, tapi rasanya segar setelah jalan. Ini kali pertamaku ikut acara ini," pungkasnya.
Baca juga: Haru! Pria Ini Nyanyikan Lagu Cinta untuk Istrinya yang Idap Demensia
(up/up)











































