Flu singapura merupakan nama populer dari Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD). Penyakit yang banyak menyerang anak-anak tersebut disebabkan oleh infeksi virus, salah satunya yang banyak ditemukan di Indonesia adalah virus Coxsackie A.
"Peralihan dari musim kering ke hujan memang meningkatkan risiko penyakit infeksi, termasuk HFMD," kata dr Hindra Irawan Satari, SpA(K), dokter anak yang juga konsultan penyakit infeksi tropis dari RS Cipto Mangunkusumo, Kamis (1/10/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dokter yang akrab disapa dr Hingky ini, flu singapura atau HFMD mudah menular melalui percikan ludah maupun kontak langsung. Oleh karenanya, anak yang terinfeksi harus menjalani isolasi selama kurang lebih 1 minggu, sesuai periode perjalanan penyakit tersebut.
Kabar baiknya, infeksi flu singapura yang ditemukan di Indonesia umumnya dikategorikan ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya. Pada kasus berat, komplikasi bisa terjadi di otak maupun paru-paru dengan gejala antara lain sesak napas.
"Nggak ada obatnya dan nggak ada vaksinnya, tapi akan sembuh sendiri dalam seminggu asal mendapat istirahat yang cukup dan makan yang cukup," kata dr Hingky.
Baca juga: Flu Singapura dan Flu Biasa pada Anak, Apa Bedanya? (up/vit)











































