Orthorexia, Christine Sempat Terobsesi Nge-gym dan Cuma Mau Makan Sayur

True Story

Orthorexia, Christine Sempat Terobsesi Nge-gym dan Cuma Mau Makan Sayur

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Jumat, 02 Okt 2015 18:38 WIB
Orthorexia, Christine Sempat Terobsesi Nge-gym dan Cuma Mau Makan Sayur
Foto: PA Real Life
Oklahoma - Sejak remaja, Christine Johnson (28) sudah memiliki tubuh gemuk. Bahkan, saat usianya 17 tahun, berat badannya mencapai 98 kg. Ia pun menurunkan berat badannya. Tapi, di usia 20 tahun, berat badannya terus menyusut tanpa bisa ia kendalikan. Penyebabnya, Christine mengidap orthorexia.

Orthorexia merupakan obsesi seseorang untuk menjadi lebih sehat dengan mengonsumsi banyak sayuran dan berolahraga. Untuk itulah, sampai usianya 24 tahun, Christine lebih mementingkan nge-gym, termasuk rutin melakukan latihan kardio dua kali sehari daripada berkumpul dengan teman dan keluarganya.

"Dari dulu saya selalu ditertawakan, di-bully, disebut chubby karena tubuh saya yang gemuk. Untuk itu saya ingin menjalani hidup sehat, saya hanya mau nge-gym dan makan sayur saja. Tiap ada undangan acara teman atau keluarga, saya tidak pernah datang karena takut makanan yang disajikan tidak sehat," kisah Christine.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, siapa sangka jika ternyata ia mengalami gangguan pada dirinya. Kesadaran bahwa pola hidupnya keliru bermula saat sang kakek akan menjalani operasi. Saat itu, Christine berusia 22 tahun. Ia mengahadapi dilema, tetap meneruskan nge-gym atau menengok sang kakek sebelum menjalani operasi jantung.

Baca juga: Berbobot Hanya 38 Kg, Mahasiswi Anoreksia Ini Sembuh Berkat Terapi Selfie

Setelah bergelut dengan batinnya, akhirnya Christine memilih untuk menjenguk kakeknya di rumah sakit karena ia khawatir saat itu menjadi kesempatan terakhir dia bertemu dengan sang kakek. Sejak saat itulah Christine merasa ada yang salah karena ia amat terobsesi dengan olahraga bahkan sampai hampir rela mengorbankan keluarganya.

Selama ini, Christine mengira apa yang ia lakukan adalah hal normal. Sebab, rutin nge-gym, hanya makan sayuran, menghindari makanan yang disajikan di sebuah cara dilakukan Christine semata demi mencapai hidup yang sehat. Apalagi, selama setahun Christine berpacaran dengan pria yang amat mendukung programnya itu.

"Tapi saya sadar bahwa keinginan saya itu keliru. Sejak saat itulah saya mulai mencari bantuan medis. Hingga akhirnya saya bertemu dengan konselor yang berhasil mengubah persepsi saya tentang penampilan dan identitas diri," tutur Christine seperti dikutip dari Daily Mail pada Jumat (2/10/2015).

Sekarang, bobot Christine sudah normal kembali yaitu 62 kg. Ia pun tidak anti lagi dengan berbagai makanan. Meskipun, sehari-harinya ia masih tetap nge-gym dengan frekuensi yang tidak terlalu sering. Maklum saja, Christine kini berprofesi sebagai instruktur di gym.

Akibat dari obsesinya itu, Christine juga menghabiskan biaya Rp 290 juta untuk menjalani abdominoplasty dan mengangkat kelebihan otot serta kulit akibat penurunan berat badan yang drastis. Di pinggulnya pun terdapat banyak bekas luka dan stretch mark. Tapi Christine mengaku ia tetap bangga dengan dirinya yang seperti itu.

Baca juga: 7 Hal yang Bisa Bikin Tubuh Gagal Bakar Kalori Meski Sudah Rutin Nge-gym

(rdn/vit)

Berita Terkait