dr Leonardi A Goenawan, SpKJ dari RS Pondok Indah dan RS Puri Indah menerangkan remaja yang sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya memang rentan mengalami kecanduan internet.
"Tapi kalangan yang mengalami stres dan tidak mampu mengatasinya dengan efektif juga sama rentannya," tandasnya kepada detikHealth, dan ditulis Rabu (7/10/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Penderita gangguan kecemasan (anxiety disorder)
2. Penderita depresi (depressive disorder)
3. Penderita ketergantungan lainnya, seperti obat, alkohol, judi, maupun seks
Baca juga: Hati-hati, Kecanduan Internet Ancam Kesehatan Mental Sekaligus Fisik
Kendati begitu, dr Andri, SpKJ, FAPM dari Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera menimpali bahwa setiap orang sejatinya memiliki kecenderungan untuk mengalami kecanduan internet.
"(Karena) saya kira masalah terkait kecanduan internet lebih kepada masalah pribadi orang tersebut," terangnya dalam kesempatan terpisah.
Apalagi bila orang yang bersangkutan sudah mendapatkan kenyamanan atau kesenangan dari perilakunya, imbuhnya.
Lebih lanjut staf pengajar di Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana tersebut kembali mengingatkan bahwa asal mula segala jenis kecanduan terletak pada diaktifkannya sistem saraf yang berkaitan dengan pusat kebahagiaan atau kesenangan (pleasure) dalam otak.
"Jadi orang bisa melakukan hal tersebut berulang-ulang sampai akhirnya sulit untuk mengendalikan diri, karena terus mencari kesenangan itu," paparnya.
Baca juga: Internet Ganggu Kehidupan Pribadi? Itu Tandanya Sudah Kecanduan!
Hasil penelitian terbaru yang dilakukan University of Hong Kong, tepatnya di tahun 2014, mengungkap bahwa diperkirakan enam persen penduduk dunia saat ini, atau berkisar 182 juta orang mengalami kecanduan internet.
Namun yang unik adalah prevalensi kecanduan internet justru lebih banyak ditemukan di negara-negara yang akses internetnya tidak begitu besar, seperti di Timur Tengah dan Eropa Timur.
(lll/up)











































