Contoh sederhananya adalah banyak orang dewasa yang ingat nomor telepon ketika kecil dulu tapi tak bisa mengingat nomor kantor atau kerabat yang saat ini.
Maria Wimber dari University of Birmingham mengatakan kebiasaan mencari sesuatu secara online mencegah memori jangka panjang terbentuk di otak. Informasi yang diperoleh dari memencet tombol seringkali mudah dilupakan dan menghambat kemampuan otak menyimpan memori.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap mengingat sesuatu otak kita memperkuat memori tersebut dan pada saat yang sama menghilangkan memori yang tak relevan. Secara kontras mengulang informasi dengan pasif seperti memperolehnya dari internet tak membuat memori yang solid dan bertahan lama," kata Wimber seperti dikutip dari BBC pada Rabu (7/10/2015).
Wimber melakukan survei pada 6.000 orang dewasa dari delapan negara dan menemukan lebih dari sepertiga orang akan memilih komputer sebagai cara pertama memperoleh informasi. Studi dari laboratorium Kaspersky, perusahaan keamanan digital, menyebut orang-orang sudah terbiasa dengan komputer dan menganggap teknologi seperti ekstensi otaknya sendiri.
Studi mendeskripsikan kemunculan 'amnesia digital' di mana orang-orang siap untuk melupakan informasi penting karena percaya bahwa info dapat diperoleh kembali dengan bantuan alat.
"Ada risiko bahwa kebiasaan menyimpan informasi di alat digital membuat kita semakin tak ingin menghafal untuk memori jangka panjang. Ini juga mungkin bisa mengalihkan perhatian kita untuk melihat dengan benar suatu kejadian," tutup Wimber.
Baca juga: Sudah Kecanduan Internet, Apa yang Harus Dilakukan? (fds/up)











































