Dijelaskan oleh dr Leonardi A. Goenawan, SpKJ, dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) bahwa fenomena penggunaan media sosial secara berlebih terjadi di semua kalangan usia. Menurutnya orang yang mungkin bisa dianggap ketergantungan ciri-cirinya adalah tak pernah bisa puas.
Dalam sehari orang yang kecanduan dapat mengecek rutin media sosialnya berkali-kali dan mempunyai banyak akun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip penelitian di Norwegia dr Leonardi menjelaskan media sosial seperti Facebook rentan menjadi masalah bagi wanita, ekstrovert, dan orang-orang yang mempunyai gangguan tidur.
"Peneliti melihat adanya kaitan antara penggunaan media sosial dengan bagian otak yang bertanggung jawab pada pengelolaan rasa senang, yang bertugas memberikan sensasi kepuasan atas pencapaian reputasi sosial," kata dr Leonardi kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (7/10/2015).
"Pada studi yang lain menunjukkan bahwa penggunaan internet secara kompulsif dapat menginduksi perubahan pada jaras reward center tersebut yang menyerupai perubahan pada penderita adiksi terhadap zat-zat psikotropika," lanjutnya.
Sementara itu ahli kejiwaan lainnya dr Andri, SpKJ, FAPM, dari Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, mengatakan orang yang bisa dianggap kecanduan media sosial adalah mereka yang terganggu fungsinya. Sama seperti bentuk kecanduan lain pada umumnya, seseorang yang sudah terganggu kehidupannya karena suatu hal bisa dikategorikan kecanduan.
"Kecanduan jika sudah mengganggu kehidupan sosial dan pribadi orang tersebut. Jadi kalau misalnya pelajar sudah sampai tidak bisa melakukan fungsi tugasnya sebagai pelajar," tutup dr Andri.
Baca juga: Internet Ganggu Kehidupan Pribadi? Itu Tandanya Sudah Kecanduan! (fds/up)











































