"Sebagai negara ke-2 pengguna facebook terbesar di dunia setelah Amerika, mungkin kita bisa berasumsi kasus Internet Addiction Disorder (IAD) di negara kita cukup signifikan," tutur dr Leonardi A. Goenawan, SpKJ dari RS Pondok Indah dan RS Puri Indah.
Dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (7/10/2015), dr Leonardi menuturkan bahkan dalam praktik sehari-hari, sudah cukup sering dijumpai orang tua yang membawa putra putri mereka yang mengalami penurunan prestasi akademik akibat berlebihannya berinternet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sudah Kecanduan Internet, Apa yang Harus Dilakukan?
"Misalnya saja dengan melibatkan anak dalam aktivitas olahraga, organisasi, atau melakukan kegiatan hobi," ujar wanita yang akrab disapa Zena ini.
Ia mengatakan, pada anak dan remaja, bentuk kecanduan yang terjadi yakni terus-menerus main game atau menonton film. Nah, kecanduan terjadi ketika anak atau remaja tidak dapat terlepas dari aktivitas online dan terlihat gelisah atau marah bila tidak melakukan aktivitas tersebut.
"Anak dan remaja yang kecanduan biasanya tidak memiliki pilihan kegiatan lain. Sehingga, mereka bingung untuk melakukan aktivitas lain. Cara sederhana yang bisa dilakukan agar anak perlahan lepas dari kecanduannya yaitu dengan menghentikan aktivitas online dan menggantinya dengan aktivitas lain yang lebih bersifat aktif," tutur Zena.
Baca juga: Main Game 15 Jam Nonstop, Pemuda Ini Tewas Akibat Serangan Jantung
(rdn/up)











































