Cara-cara Ini Bisa Dilakukan untuk Obati Gangguan Mata Karena Diabetes

Jakarta - Renopati diabetik atau gangguan penglihatan karena diabetes pelan-pelan dapat merampas fungsi mata. Bila seseorang lalai mengkontrol diabetesnya maka ia makin berisiko untuk mengalami hal tersebut.

Proses dari seorang pengidap diabetes dari sehat-sehat saja sampai mengalami renopati diabetik dikatakan oleh dr Gitalisa Andayani, SpM, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kirana (RSCM Kirana) membutuhkan waktu bertahun-tahun. Lima tahun adalah waktu yang biasanya dibutuhkan penyakit untuk berkembang bila tingkat gula dan tekanan darah pengidap sering tak stabil.

Deteksi dini dengan rutin memeriksa mata adalah cara efektif untuk mencegah renopati diabetik berkembang, namun bagi yang sudah terlanjur mengalaminya, maka ada berbagai cara yang bisa dilakukan sesuai tingkat keparahannya. Tanda renopati diabetik yang parah adalah banyaknya pembuluh darah di retina mata yang rusak karena diabetes.

Baca juga: Begini Prosesnya Diabetes Bisa Sebabkan Kebutaan

"Kalau masih ringan belum ada gejala apa-apa juga kita enggak ngobatin apa-apa paling nasehat saja. Kendalikan gula, tensi, kolesterol, olahraga juga yang teratur. Kalau sudah gejala biasanya kita terapi laser," kata dr Gitalisa kepada detikHealth pada acara Save Our Sight oleh L'Occitane Foundation di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (9/10/2015).

Ada tiga hal yang bisa dokter lakukan dengan pengobatan laser. Tahap pertama adalah dengan laser, luka-luka di pembuluh darah retina mata yang pecah bisa ditutup kembali. Kedua, sisa-sisa darah dari pembuluh yang pecah dan menggenang di mata dengan laser dibuatkan jalan agar bisa mengalir keluar. Terakhir laser diberikan untuk menghentikan reseptor hormon pertumbuhan di mata yang bertanggung jawab membuat pembuluh darah ekstra agar tak ada lagi kejadian pembuluh darah pecah.

"Kita men-seal (menutup -red) area retina yang bocor. Jadi laser kan sinar yang berenergi panas, nah ini bisa dipakai untuk menutup kaya disolder," lanjut dr Gita.

Lebih jauh dikatakan oleh dr Gita bahwa ada juga metode lain selain laser yaitu dengan suntikan obat khusus. Efeknya hampir sama dengan efek laser yang bisa menghentikan hormon pertumbuhan sel pembuluh darah di mata.

Baca juga: Karena Infeksi Atau Diabetes, Anak Juga Bisa Kena Katarak

(fds/up)