Gerard dan Meg, Sepasang Suami Istri yang Sama-sama Kena Kanker Payudara

True Story

Gerard dan Meg, Sepasang Suami Istri yang Sama-sama Kena Kanker Payudara

Nurvita Indarini - detikHealth
Jumat, 09 Okt 2015 19:35 WIB
Gerard dan Meg, Sepasang Suami Istri yang Sama-sama Kena Kanker Payudara
Foto: Margaret Campion/ABC News
Jakarta - Gerard dan Margaret (Meg) Campion sudah bertahun-tahun membangun rumah tangga. Suka dan duka diarungi bersama. Keduanya pun bahu-membahu merawat dan membesarkan kedua putrinya. Namun tak disangka suami istri itu mengalami penyakit yang sama: kanker payudara.

Mulanya, Gerard lebih dulu yang didiagnosis kanker payudara. Penyakit itu ketahuan setelah di dadanya muncul bercak seperti melepuh dan benjolan. "Itu jelas mengejutkan. Saat itu yang pertama saya pikir tidak seharusnya dia yang kena, seharusnya sayalah yang kena," kata Meg seperti dikutip dari ABC News dan ditulis pada Jumat (9/10/2015).

Operasi dan kemoterapi dijalani Gerard. Untuk diketahui saat ini faktor genetik dipandang kuat menjadi pemicu kanker pada pria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tiga tahun kemudian, Meg yang didiagnosis kanker payudara. Kankernya disebut karsinoma duktal in situ (DCIS). Ini merupakan  sel-sel kanker yang tetap terlokalisasi di dalam saluran payudara dan belum menyebar keluar. Disebut juga stadium 0. Karena belum menyebar, kanker dapat diobati dengan radiasi dan operasi.

Karena mengalami sakit yang serupa, keduanya sering kali menyimpan emosi untuk menguatkan satu sama lain. Mereka tidak mau saling membuat khawatir atau kecewa. Akhirnya kanker payudara pada keduanya berhasil diatasi.

Tapi pada 2011, kabar mengejutkan kembali diterima keluarga ini. Gerard kembali didiagnosis kanker, di mana kankernya sudah menyebar hingga ke tulang. Artinya kanker tersebut kemungkinan tak bisa disembuhkan.

"Dia yang pertama bilang kalau pasien itu bukan satu-satunya yang sakit kanker. Karena keluarganya juga sakit kanker," ucap Meg.

Baca juga: Punya Kanker Payudara Mematikan, Alexandra Tetap Semangat Jadi Relawan

Karena itulah Meg dan Gerard kini aktif terlibat dalam kampanye meningkatkan kesadaran kanker payudara pada laki-laki. Mereka pun berupaya melobi pemerintah untuk menjadikan pekan ketiga Oktober sebagai pekan kesadaran kanker payudara pada laki-laki.

Tidak berlebihan, sebab menurut mereka 80 persen laki-laki tidak menyadari dirinya terkena kanker payudara. Jika kesadaran akan penyakit itu terbangun sejak awal, maka bisa mencegah suatu keluarga kehilangan ayah atau suaminya. Terlebih saat ini paparan informasi agar waspada kanker payudara masih lebih banyak dilakukan untuk kaum Hawa.

Kanker bagi pasangan ini dianggap sebagai anugerah. Karena dengan kanker, mereka bisa menjadi jalan untuk membuka kesadaran akan penyakit yang sama bagi orang lain. Selain itu mereka bisa lebih memaknai hidup.

Bukankah kehidupan seseorang bisa jadi kenangan bagi orang-orang lainnya? Sehingga dengan berbuat baik, maka kenangan kebaikan masih tetap tertinggal meski diri tak lagi bernyawa.

Baca juga: Survivor Kanker Payudara Ramai-ramai Tunjukkan Luka Operasi Mastektomi

(vit/up)

Berita Terkait