Jika pada tahun sebelumnya Dokter Kecil Award hanya berfokus untuk mencari pemenang dari sebuah kompetisi, tahun ini Dokter Kecil Award mengubah fokusnya pada pelatihan kepemimpinan atau leadership bagi para calon peserta pelatihan. Nantinya, calon peserta pelatihan Dokter Kecil akan dipilih dari 22 provinsi di Indonesia dengan total 40 peserta.
"Perubahan Dokter Kecil Award ini tidak didasarkan pada kebosanan semata, tapi IDI menilai bahwa selain memiliki skill, perlu pengetahuan dalam dunia kesehatan. IDI ingin menumbuhkan kemampuan kepemimpinan dalam diri peserta pelatihan yang nantinya akan berguna bagi peserta di kemudian hari," ucap dr Tirta Prawita Sari MSc, SpGK dari PB IDI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dokter kecil juga diharap bisa menjadi contoh atau role model yang baik bagi teman-teman sebayanya. Dalam pelatihan Dokter Kecil Award 2015, nantinya IDI akan menerapkan metode fun learning. Metode fun learning yang dimaksud adalah akan lebih banyak kegiatan di luar kelas seperti outbond dan kunjungan yang relevan dengan pelatihan kepemimpinan.
Baca juga: Tugas Dokter Kecil di Kupang, 'Patroli' Temannya yang Belum Mandi
Pembukaan Pelatihan Dokter Kecil Award 2015 akan diselenggarakan tanggal 25 Oktober mendatang di Balai Sarwono, Pasar Minggu. Pelatihan juga akan diadakan di hari yang sama di daerah Ragunan. Kriteria Best Student Dokter Kecil Award 2015 akan dipilih berdasarkan antusiasme, keaktifan dalam menjalankan pelatihan dan tentunya tes tertulis yang nantinya akan dijalankan oleh para peserta.
Tahun ini, panitia Dokter Kecil Award tidak hanya fokus pada pengetahuan peserta tentang kesehatan tetapi juga pada kepribadian peserta sebagai dokter kecil. dr Tirta mengatakan, karena Dokter Kecil Award mempunyai fokus untuk menciptakan lingkungan sekolah yang layak, IDI ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk membangun sekolah yang layak.
"Sekolah yang layak dalam artian tidak hanya layak secara kesehatan dan kebersihan lingkungan, tetapi juga bebas dari child abuse dan sexual harrasment," ujar dr Tirta.
Baca juga: Sadar Sehat dari Dokter Kecil
(rdn/up)











































