Hanya saja setahun belakangan, Melvyn kerap mengeluh kelelahan dan kehilangan keseimbangan saat berada di tengah lapangan.
"Musim lalu, saya bisa memimpin 4-5 pertandingan, tapi kemudian saya merasa tidak enak badan. Saya juga memutuskan menolak sejumlah tawaran," katanya, dikutip dari rosspary, Rabu (14/10/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Soccer Math, Cara Asyik Belajar Matematika
Namun suatu ketika Melvyn ditawari untuk memimpin sebuah pertandingan persahabatan. "Saya tidak pernah memimpin pertandingan seperti ini, jadi saya menolak. Tetapi entah kenapa kemudian saya sepakat," tuturnya.
Setengah jam berjalan, Melvyn harus memberikan izin kepada salah satu pemain untuk melakukan tendangan bebas. "Lalu saya menjauh. Tak tahunya bola itu justru melayang dan mengenai bagian belakang kepala saya," kisahnya.
Melvyn sempat tak sadarkan diri. Dan karena ia jatuh tersungkur, sebagian gigi bawah Melvyn patah dan ada sejumlah luka lecet di wajahnya. Anehnya, baru kali ini pria berusia 55 tahun tersebut terkena tendangan bola kendati telah berkiprah sebagai wasit selama 20 tahun. Jangankan kepala, kaki Melvyn saja tak pernah tertimpuk bola.
Ayah tiga anak ini lantas dibawa ke rumah sakit. Di sanalah ia diberitahu kabar yang mengejutkan, yaitu dengan ditemukannya tumor sebesar kepalan tangan di dalam otak Melvyn.
Rupanya untuk memastikan kondisi Melvyn setelah tertimpuk bola, dokter memutuskan untuk melakukan CT scan pada kepalanya. Namun mereka malah menemukan tumor.
![]() |
Tak sampai tiga hari, Melvyn dirujuk ke Royal Hallamshire Hospital, Sheffield dan segera masuk ruang operasi. Tim bedah menghabiskan waktu hingga 12 jam untuk mengangkat seluruh tumor di otak Melvyn, yang untungnya masih tergolong jinak.
"Pertandingan itu menyelamatkan hidup saya. Setidaknya saya diberi kesempatan kedua," syukur Melvyn seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (13/10/2015).
Baca juga: Penelitian: Sundulan Bukan Penyebab Utama Gegar Otak dalam Sepakbola
Pria yang tinggal di Sheffield, Inggris itu lega karena tumornya ditemukan. Terlepas dari itu, Melvyn sempat frustrasi dengan dokter yang memeriksanya sebelum ini, sebab ia justru mendiagnosis Melvyn dengan depresi.
"Saya sangat menderita sebelum akhirnya didiagnosis (dengan depresi). Saya nyaris tertidur saat berkendara dan berulang kali terjatuh serta melakukan kesalahan-kesalahan konyol. Tapi ia justru memberikan diagnosis yang tidak tepat," keluhnya.
Kini ia sedang menjalani proses pemulihan. "Karena tumornya berada di sisi kanan otak, jadi saya masih bermasalah dengan fungsi bagian kiri tubuh saya. Saya bahkan terkadang tak bisa merasakan kaki kiri saya, dan tidak bisa mengingat hal-hal tertentu," tutupnya. (lll/up)












































