dr Koesmedi Priharto, SpOT, MKes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, mengatakan bahwa diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan bagi anak. Di Indonesia, prevalensi balita yang terjangkit diare mencapai 10,2 persen. DKI Jakarta menjadi salah satu provinsi dengan insiden diare tertinggi yakni 8,9 persen.
Baca juga: Yunani Waspadai Kolera, Masyarakat Diminta Cuci Tangan dengan Sabun
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr Koesmedi, ada tren kesadaran masyarakat yang meningkat soal kebiasaan cuci tangan pakai sabun. Masyarakat terutama yang berada di daerah perkotaan sudah mengerti soal kebiasaan cuci tangan.
Masalahnya, tidak semua orang mengerti pentingnya menggunakan sabun ketika cuci tangan. Bahkan kadang cuci tangan dilakukan sekenanya saja tanpa memperhatikan cara cuci tangan yang benar.
"Cuci tangan yang benar itu kan pakai sabun, mengikuti langkah-langkah yang sudah ditetapkan dan menggunakan air mengalir," tutur dr Koesmedi lagi.
Data UNICEF pada tahun 2013 menyebut setiap tahun lebih dari 1.700.000 kematian anak di bawah 5 tahun disebabkan oleh diare dan infeksi saluran pernapasan. Sementara menurut WHO, 760.000 kasus kematian anak balita dipicu oleh diare.
Baca juga: Beberapa Daerah Dilanda Kekeringan, Menkes Waspadai Dampak Kesehatan (mrs/up)











































