Jika kurang minum, risikonya adalah dehidrasi. Jika kebanyakan minum, risiko yang dihadapi adalah hiponatermia. Yuk perhatikan panduan minum saat berlari agar tidak kekurangan ataupun kebanyakan, seperti dikutip dari berbagai sumber, Rabu (21/10/2015):
1. Minum Sebelum Lari
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minumlah dengan porsi cukup untuk mencegah dehidrasi saat lari. Jangan sampai kebanyakan karena
bisa mengalami hiponatermia.
Untuk diketahui, asupan air yang berlebihan melebihi kemampuan pengeluaran urine oleh ginjal akan menyebabkan osmolalitas cairan ekstrasel yaitu terjadi hiponatremia akut atau hiponatermia kronik.
Baca juga: Hebat! Nenek Ini Ikut Lomba Lari Maraton 42 Km di Usia 92 Tahun
https://health.detik.com/read/2015/06/05/085557/2934032/1202/hebat-nenek-ini-ikut-lomba-lari-maraton-42-km-di-usia-92-tahun
2. Minum Saat Lari
Pada saat berlari, usahakan minum sebanyak 400-800 ml. Ini bisa dipenuhi dengan memanfaatkan hydration point. Saat melintasi hydration point, usahakan untuk minum satu gelas.
Minuman yang disarankan adalah yang dingin karena ditengarai dapat mengganti elektrolit yang hilang ketika dehidrasi. Sebab minuman dingin lebih cepat diserap tubuh ketimbang minuman panas.
kondisi kekurangan natrium.
3. Minum Usai Lari
Usai berlari, Anda memang disarankan untuk segera minum air untuk mengganti cairan tubuh dan energi yang hilang. Namun kerap ada anggapan semakin banyak berkeringat, minum pun harus diperbanyak untuk mengganti cairan tubuh yang keluar. Padahal anggapan itu salah. Minumlah dalam porsi yang cukup saja. Penggantian cairan sebaiknya dilakukan dalam 2 hingga 4 jam setelah kegiatan.
Baca juga: Olahraga Lari, Lebih Penting Jaga Denyut Jantung Ketimbang Ngebut
(vit/up)











































