Berpengaruh pada Kesehatan, Ini Untung-rugi Terlahir Sebagai Anak Sulung

Berpengaruh pada Kesehatan, Ini Untung-rugi Terlahir Sebagai Anak Sulung

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 23 Okt 2015 12:39 WIB
Berpengaruh pada Kesehatan, Ini Untung-rugi Terlahir Sebagai Anak Sulung
Foto: thinkstock
Jakarta - Apa kelebihan menjadi anak sulung? Mungkin lebih disegani dan tidak bisa disuruh-suruh. Tetapi di sisi lain, tanggung jawab sebagai kakak sekaligus mengurus rumah juga kerap dibebankan kepada si sulung.

Terlepas dari stres karena punya beban, secara biologis anak sulung juga lebih rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan lho. Risiko apa saja yang dimaksud? Simak paparannya seperti dirangkum detikHealth, Kamis (22/10/2015).

Baca juga: Urutan Lahir Mempengaruhi Kepribadian dan Bahkan Karir

1. Obesitas

Foto: Dok Thinkstock
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti Inggris di Swedia baru-baru ini, ditemukan fakta bahwa anak sulung lebih mungkin mengalami kegemukan atau obesitas ketimbang adik-adiknya, terutama jika ia perempuan.

Saat baru lahir, anak sulung perempuan memang tidak seberat adik-adiknya, tetapi ketika tumbuh maka indeks massa tubuh (IMT) mereka akan naik 2,4 kali banyak dibandingkan dengan anak kedua. Secara umum, risiko kelebihan berat badan pada anak sulung perempuan mencapai 29 persen, sedangkan risiko obesitasnya justru lebih banyak, yaitu 40 persen.

2. Gangguan jantung

Foto: thinkstock
Sebuah studi yang dilakukan University of Auckland, Selandia Baru di tahun 2014 menyebut anak sulung mempunyai indeks massa tubuh (IMT) yang lebih tinggi daripada anak kedua. Padahal orang dengan IMT tinggi, atau di antara 25-30 berisiko mengalami gangguan jantung karena sudah tergolong ke dalam obesitas.

Dari sebuah studi lain di Bolivia juga terungkap anak sulung mengalami kenaikan tekanan darah sebesar 6 persen lebih tinggi ketimbang partisipan lainnya karena harus menanggung beban dalam mengurus adik-adik dan keluarga.

3. Diabetes

Foto: Thinkstock/Piotr Adamowicz
Masih dari studi yang sama juga terungkap, anak pertama mempunyai tingkat kepekaan insulin yang lebih rendah dibanding anak kedua, sehingga risiko diabetesnya lebih tinggi. Seperti kita tahu, makin rendah kepekaan insulinnya maka tubuhnya lebih sulit menyerap gula, namun di sisi lain mereka sulit mengontrol asupan makanannya, entah yang manis ataupun yang banyak garamnya.
 
Bukan hanya kepekaan insulin, tekanan darah dan tingkat kolesterol anak sulung juga rata-rata lebih tinggi daripada anak kedua. Itulah sebabnya mereka lebih rentan terserang penyakit kardiovaskular, mulai dari hipertensi, penyakit jantung koroner, dan juga stroke.

4. Alergi

Foto: Thinkstock
Dari sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang pada tahun 2011 menunjukkan, anak pertama lebih mungkin terkena alergi ketimbang adik-adiknya. Namun ini tidak berlaku untuk setiap jenis alergi.

Menurut peneliti, anak sulung lebih berisiko mengalami alergi rinitis (demam atau alergi musiman), alergi konjungtivitis (radang mata karena alergi) dan alergi makanan. Sedangkan pada asma dan dermatitis atopik atau sejenis eksim, teori ini tidak berlaku.
Halaman 2 dari 5
Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti Inggris di Swedia baru-baru ini, ditemukan fakta bahwa anak sulung lebih mungkin mengalami kegemukan atau obesitas ketimbang adik-adiknya, terutama jika ia perempuan.

Saat baru lahir, anak sulung perempuan memang tidak seberat adik-adiknya, tetapi ketika tumbuh maka indeks massa tubuh (IMT) mereka akan naik 2,4 kali banyak dibandingkan dengan anak kedua. Secara umum, risiko kelebihan berat badan pada anak sulung perempuan mencapai 29 persen, sedangkan risiko obesitasnya justru lebih banyak, yaitu 40 persen.

Sebuah studi yang dilakukan University of Auckland, Selandia Baru di tahun 2014 menyebut anak sulung mempunyai indeks massa tubuh (IMT) yang lebih tinggi daripada anak kedua. Padahal orang dengan IMT tinggi, atau di antara 25-30 berisiko mengalami gangguan jantung karena sudah tergolong ke dalam obesitas.

Dari sebuah studi lain di Bolivia juga terungkap anak sulung mengalami kenaikan tekanan darah sebesar 6 persen lebih tinggi ketimbang partisipan lainnya karena harus menanggung beban dalam mengurus adik-adik dan keluarga.

Masih dari studi yang sama juga terungkap, anak pertama mempunyai tingkat kepekaan insulin yang lebih rendah dibanding anak kedua, sehingga risiko diabetesnya lebih tinggi. Seperti kita tahu, makin rendah kepekaan insulinnya maka tubuhnya lebih sulit menyerap gula, namun di sisi lain mereka sulit mengontrol asupan makanannya, entah yang manis ataupun yang banyak garamnya.
 
Bukan hanya kepekaan insulin, tekanan darah dan tingkat kolesterol anak sulung juga rata-rata lebih tinggi daripada anak kedua. Itulah sebabnya mereka lebih rentan terserang penyakit kardiovaskular, mulai dari hipertensi, penyakit jantung koroner, dan juga stroke.

Dari sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang pada tahun 2011 menunjukkan, anak pertama lebih mungkin terkena alergi ketimbang adik-adiknya. Namun ini tidak berlaku untuk setiap jenis alergi.

Menurut peneliti, anak sulung lebih berisiko mengalami alergi rinitis (demam atau alergi musiman), alergi konjungtivitis (radang mata karena alergi) dan alergi makanan. Sedangkan pada asma dan dermatitis atopik atau sejenis eksim, teori ini tidak berlaku.

(lll/up)

Berita Terkait