Awalnya Alan tak mengakui perbuatannya dan bersikeras bahwa ia tak bersalah. Namun setelah muncul bukti rekaman CCTV yang menunjukkan sosok seorang pria masuk ke kandang, Alan pun akhirnya mengaku.
Rekaman menunjukkan bahwa pria yang tak dikenal mengambil sebuah kontainer untuk dijadikan tempat berpijak lalu kemudian melakukan aksi seksual kepada kuda yang ada. Polisi mengatakan kejadian berlangsung selama kurang lebih satu jam dan membuat kuda terluka dan butuh operasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengadilan Norwich Crown juga mendapatkan bahwa Alan ternyata merekam dirinya saat melakukan aksi kekerasan seksual tersebut.
"Anda merekam ini mungkin karena Anda ingin menyaksikannya lagi atau untuk ditunjukkan ke orang lain. Sayangnya karena perbuatan Anda, kuda itu mengalami cedera," ujar Hakim Katharine Moore kepada Alan saat memberikan dakwaan dan dikutip dari BBC pada Rabu (28/10/2015).
Atas perbuatannya tersebut ayah dari tiga orang anak ini akhirnya mendapat hukuman 14 bulan penjara.
Berkaitan dengan hal tersebut, apa yang dialami oleh Alan bisa dibilang sebagai bentuk kelainan seksual paraphilia atau lebih spesifiknya zoophilia. Menurut dr Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K), dari RSJ dr Soeharto Heerdjan orang-orang dengan kelainan tersebut sebetulnya adalah orang sakit yang butuh pengobatan.
"Kalau dilihat pakai MRI ada permasalahan di frontal dan temporal lobe otak. Gambaran menurut PET scanning ada berkurangnya metabolisme glukosa di daerah frontal dan temporal akibatnya jadi kurang empati," ujar dr Suzy.
Baca juga: Waspada Kekerasan Seksual pada Anak, Kenali Ciri-ciri Paedofil (fds/up)











































