Di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), terapi stem cell dibiayai dengan hibah penelitian. Pasien cukup membayar alat yang digunakan, sedangkan untuk proses pengolahan stem cell menjadi tanggunan RSCM. Demikian juga di RS Dr Soetomo Surabaya, pasien cukup membayar biaya 'ganti proses'.
"Biaya, selama ini yang saya dengar di Jerman sekali suntik Rp 300 juta. Di cina Rp 150 juta. Di Surabaya, biaya ganti proses sepertiga dari di China," kata Sekretaris Pusat Kedokteran Regeneratif dan Stem Cell RS Dr Soetomo Surabaya, dr Purwati, seperti ditulis pada Kamis (29/10/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, diakui memang belum ada standar harga untuk terapi stem cell. Tak heran jika di lapangan banyak iklan yang menawarkan terapi stem cell dengan rentang harga sangat bervariasi, dari Rp 4 juta sekali injeksi hingga ratusan juta rupiah.
"Soal biaya, sebetulnya harus ada standar. Konsorsium nanti bertanggung jawab membuat standar, sementara ini disesuaikan dengan rumah sakit," kata Ketua Konsorsium Pengembangan Sel Punca dan Rekayasa Jaringan, Prof Dr Farid Anfasa Moeloek, SpOG(K).
Di Indonesia, terapi stem cell dilakukan di 11 rumah sakit yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan. Kesebelas rumah sakit tersebut adalah RS M Djamil, RSCM, RS Persahabatan, RS Fatmawati, RS Dharmais, RS Harapan Kita, RS Hasan Sadikin Bandung, RS Kariadi Semarang, RS Sardjito Yogyakarta, RSUD dr Soetomo SUrabaya dan RS Sanglah Denpasar. (up/up)











































