"Di Jepang, kuman ini menyebabkan kanker lambung. Lalu di India, menyebabkan tukak. Di Indonesia angka-angka penyakit tersebut tidak setinggi di negara lain," kata dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, peneliti saluran cerna dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Mengapa jarang memicu kanker lambung? Menurut dr Ari yang baru-baru ini mempublikasikan risetnya tentang H.pylori di jurnal internasional Gut Pathogen, hal ini terkait dengan strain atau jenis bakteri yang memang punya perbedaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Riset: Dari 5 Pasien Mag di Indonesia, 1 Terinfeksi Bakteri Penyebab Kanker
Soal kemungkinan bahwa orang Indonesia lebih kebal terhadap infeksi ini, menurut dr Ari masih perlu diteliti. Dalam penelitiannya kali ini, dr Ari hanya fokus pada bakterinya.
Di Indonesia sendiri, kerentanan terhadap infeksi H.pylori juga dipengaruhi oleh suku atau etnisitas. Sampel dari 5 kota besar menunjukkan angka kejadian pada suku Papua sebesar 42,9 persen, Batak 40 persen, Bugis 36,7 persen, Tionghoa 13 persen, Dayak 7,5 persen, dan Jawa 2,4 persen.
Sumber air juga berpengaruh pada angka kejadian infeksi H.pylori. Warga yang menggunakan sumur atau sungai sebagai sumber air terbukti lebih berisiko mengalami infeksi H.pylori.
Baca juga: [Infografis] Mengenal Helicobacter pylori, Bakteri Penyebab Tukak dan Kanker Lambung (up/vit)











































