Rupanya kakak Jiaxin juga pernah mengalami kondisi serupa, namun nyawanya tak terselamatkan di usia lima bulan. "Kami sangat takut kalau bakal kehilangan dia juga," tutur ibu Jiaxin, Ji Jiannan.
Tak mau hal itu terjadi, Jiannan dan suaminya, Zhao Mingwei memutuskan melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan Jiaxin. Tetapi meski sudah diperiksakan ke berbagai klinik, si kecil tetap saja tak sembuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sanalah ia didiagnosis dengan penyakit Crohn, gangguan peradangan usus parah, dan kebetulan pada kasus Jianxi, pemicunya adalah kelainan genetik. Orang tua Jiaxin sama sekali tak tahu apa itu. Namun mereka menerima tawaran dokter agar si kecil menjalani terapi sel punca dengan tali pusar.
Saat itu dokter mengatakan bahwa inilah satu-satunya cara untuk menyembuhkan Jiaxin, sebab kondisinya dipicu oleh kelainan genetik. Dan Jiaxin sangat beruntung, karena Shanghai Cord Blood Bank juga memiliki donor yang cocok untuknya.
"Kenapa ini efektif, karena ini akan membantu memperbaiki kelainan genetiknya, sekaligus mengendalikan gejalanya," terang dr Huang Ying, kepala departemen penyakit saluran cerna Children's Hospital of Fudan University kepada Shanghai Daily dan dikutip Jumat (13/11/2015).
Baca juga: Berkat Stem Cell dari Pusar Bayi, Lelaki Ini Sembuh dari Kanker Darah
Bayi Jiaxin akhirnya dijadwalkan menjalani transplantasi sel punca pada tanggal 31 Juli lalu. Saat itu usia Jiaxin baru enam bulan. Tak disangka Rabu (11/11) malam lalu, si kecil sudah diperbolehkan pulang.
Menurut keterangan tim medis, dari hasil tes darah selepas transplantasi terlihat 98,6 persen sel puncanya dapat bekerja dengan baik, bahkan kelainan genetik yang terjadi sebelumnya telah diubah menjadi normal.
Tim dokter juga bersyukur, tubuh Jiaxin juga tidak mengalami penolakan apalagi komplikasi. Selepas ini, Jiaxin tak perlu lagi mendapatkan asupan nutrisi dari suntikan, dan bisa minum 60 mililiter susu formula setiap dua jam sekali.
"Berat badannya yang dulu hanya 2,7 kg, sekarang naik menjadi 4,15 kg. Frekuensi buang airnya juga menjadi normal," lapor sang ayah, Mingwei.
Baca juga: Ini Keuntungan Stem Cell Darah Tali Pusat Dibanding Stem Cell Lainnya
"Kami hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada tim medis yang telah membantu bayi kami, termasuk kepada departemen sosial dari rumah sakit ini yang telah membantu menggalang lebih dari 300.000 yuan untuk mengurangi beban kami," tutur Jiannan.
Sebaliknya tim dokter juga berterimakasih karena orang tua Jiaxin percaya sepenuhnya dan bersikap kooperatif meski putri mereka diberi metode pengobatan yang tidak lazim. "Hubungan saling percaya antara pasien dan dokter inilah kunci penentunya, bahkan terkadang sangat menentukan kesembuhan pasien," timpal dr Ying.
Jiaxin diduga merupakan bayi pertama di China dan juga dunia yang mendapatkan pengobatan terobosan baru ini. Selama ini kebanyakan pasien Crohn menjalani transplantasi sumsum tulang untuk meredakan kondisinya.
Padahal sel punca dari tali pusar lebih karena prosedur ini tidak membahayakan donor dan hanya memanfaatkan darah buangan dari wanita yang baru saja melahirkan.
"Dengan (transplantasi) sumsum tulang, rata-rata pemulihannya berlangsung selama enam bulan, tetapi dengan tali pusar, pemulihan Jiaxin terbukti jauh lebih cepat," tutup dr Ying. (lll/vit)











































