Dalam video TED-Ed berjudul 'How Stres Affects Your Brain' yang dikutip dari Medical Daily pada Kamis (19/11/2015), Madhumita Murgia menunjukkan bagaimana berbagai masalah sehari-hari bisa berakibat pada ukuran, stuktur dan fungsi otak manusia.
Dalam video berdurasi 4 menit 15 detik itu, dijelaskan stres bermula dari hypothalamus pituitary adrenal (HPA) axis, tempat di mana kelenjar endokrin di otak dan di ginjal berinteraksi. Hal inilah yang mengontrol respons tubuh terhadap stres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Deg-degan Jelang Pemeriksaan Tensi? Mungkin Anda Terkena Sindrom Ini
Dijelaskan bahwa tingginya level kortisol bisa memberi efek pada otak. Stres kronis bisa meningkatkan aktivitas di amygdala (pusat ketakutan pada otak) dan juga menyebabkan sinyal elektrik pada hippocampus (pusat kontrol belajar, ingatan, dan stres) memburuk.
Lebih lanjut meningkatnya tingkat kortisol juga bisa menyebabkan otak menyusut, menghasilkan hilangnya koneksi sinaptik antara neuron. Selain itu secara jelas menyusutkan lapisan terluar bagian otak yang mengatur perilaku seperti konsentrasi, membuat keputusan, penilaian, dan interaksi sosial.
Kortisol juga menyebabkan hippocampus memproduksi lebih sedikit sel otak, yang membuat kemampuan belajar dan mengingat bisa menurun. Selain itu juga bisa menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan alzheimer.
Pada video dipaparkan ada banyak cara untuk mencegah apa yang kortisol perbuat di otak, seperti berolahraga dan meditasi. Keduanya membantu seseorang menjadi sadar dan fokus terhadap sekitarnya. Menurunkan level stres akan meningkatkan ukuran hippocampus dan menajamkan daya ingat.
Baca juga: Stress Ball Bisa Bantu Redakan Stres Seseorang, Benarkah? (fds/vit)











































