Penting! Ini Alasan Seprai Harus Diganti Minimal Seminggu Sekali

Penting! Ini Alasan Seprai Harus Diganti Minimal Seminggu Sekali

Jeems Suryadi Gani - detikHealth
Sabtu, 21 Nov 2015 09:06 WIB
Penting! Ini Alasan Seprai Harus Diganti Minimal Seminggu Sekali
Foto: thinkstock
Jakarta - Mungkin seprai Anda tampak tidak kotor dan nyaman-nyaman saja dipakai untuk alas tidur. Tapi itu bukan alasan untuk tidak menggantinya secara teratur, minimal seminggu sekali.

Marilyn Roberts, profesor dari University of Washington menyarankan seprai harus segera dicuci dan diganti jika terkena urine, diare, kotoran, muntah, atau cairan dari infeksi telinga. Selain itu, orang yang mudah berkeringat saat tidur juga sebaiknya lebih sering mengganti seprainya.

Sebab keringat bisa membuat seprai lembab. Nah, bakteri tumbuh lebih cepat di lingkungan yang hangat dan lembab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Wah! Bakteri Bisa Tunjukkan Siapa Penghuni Suatu Rumah

Dikutip dari Fox News pada Sabtu (21/11/2015), beberapa jenis infeksi kulitĀ  dapat berpindah dari seseorang ke seprai. Selanjutnya bisa menular ke orang lain yang juga tidur di atasnya.

Roberts mengigatkan agar tidak membawa hewan peliharaan di atas kasur. Sebab bisa jadi hewan-hewan itu bisa menularkan penyakit kepada manusia jika tidur di atas kasur dan seprai yang sama.

Sebaiknya tempatkan hewan peliharaan di kasur tersendiri. Selain itu tidak ada manfaatnya jika baju kerap diganti dan dicuci namun setelah itu tidur di atas seprai yang kotor.

Seprai yang dalam kondisi 'tak sehat' juga bisa membuat seseorang terkena 'sick bed syndrome'. Sindrom ini muncul akibat seprai bisa menjadi tempat nyaman bagi tungau, bakteri, dan kuman tumbuh subur. Ditambah lagi kondisi yang cukup lembab sehingga seseorang rentan sakit baik alergi atau sekadar flu dan batuk.

Sisa keringat, rontokan kulit, atau kotoran tubuh bisa menempel di seprai. Jika Anda sedang batuk atau flu, saat bersin atau batuk kuman serta virus bisa saja menempel di seprai atau selimut. Ditambah kondisi yang lembab, virus, bakteri dan sejenisnya pun bisa tumbuh subur.

Ketika mencuci seprai atau selimut, disarankan menggunakan air setidaknya bersuhu 60 derajat Celcius agar kuman, bakteri, serta mikroba lainnya bisa mati. Jika diperlukan, bisa memakai deterjen antibakteri. Jagalah pula jendela kamar tetap terbuka agar sinar matahari bisa masuk ke kamar Anda sehingga keadaan kamar tidak lembab.

Baca juga: Malas Ganti Seprai Plus Kamar yang Lembab Bisa Picu Sick Bed Syndrome

(vit/vit)

Berita Terkait