Padahal nyatanya tak demikian seperti dikatakan oleh dr Andri Wanananda MS, seksolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara. Menurutnya tampilan dari luar secara kasat mata saja tak cukup untuk menentukan apakah air mani encer menjadi penentu kesuburan.
Air mani bisa saja encer namun bila kualitas sperma yang dikandung di dalamnya lebih dari cukup maka bukan masalah. Analisa laboratorium harus dilakukan untuk memastikan densitas (lebih dari 20.000/ml), motilitas (lebih dari 50 persen sel jantan masih gerak dalam 4 jam), sel jantan abnormal harus kurang dari 40 persen, dan volume cairan sperma lebih dari 2 ml tiap ejakulasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr Andri yang membuat air mani encer lebih ke arah faktor makanan, minuman, dan produksi hormon testosteron dalam tubuh.
"Mani encer tidak serta merta menyebabkan kemandulan. Karena kental atau encernya cairan sperma ditentukan oleh makanan dan minuman yang kita konsumsi serta kadar hormon pria (testosteron)," ujar dr Andri beberapa waktu lalu dan ditulis pada Minggu (22/11/2015).
Terkait hal tersebut ada juga mitos yang mengaitkan dengan keseringan masturbasi terhadap fenomena mani encer. Sekali lagi hal tersebut dibantah oleh dr Andri.
"Tak ada kaitan antara onani dan sperma encer. Secara kasat mata sperma encer tak bisa jadi jaminan jumlah spermatozoa (sel jantan), yang diperlukan untuk membuahi sel betina (ovum) agar terjadi kehamilan," pungkas dr Andri.
Baca juga: Sperma Terlalu Encer Apakah Karena Kebanyakan Onani? (fds/vit)











































