"Dua minggu sekali kita bikin, Rp 25 ribu per keluarga," kata Lenny Marlina, Ketua Tim Penggerak PKK (Program Kesejahteraan Keluarga) setempat, dalam diskusi di Swiss-belhotel Mangga Besar, Jakarta Barat, Senin (23/11/2015).
Inisiatif untuk membuat arisan WC ini, menurut Mama Lenny sudah ada sebelum program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) masuk ke daerah tersebut. Sebelumnya, banyak warga buang air besar (BAB) di kali maupun di bawah pohon-pohon besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagian masih nebeng ke tetangga," kata Mama Lenny.
Baca juga: Di Jayapura Lebih Ekstrem, Disuruh Pegang Tinja Jika Ketahuan BAB Sembarangan
Selain menggalakkan BAB di jamban, Mama Lenny juga gigih memberantas gizi buruk. Sebelum tahun 2003, gizi buruk menjadi masalah serius yang menewaskan sedikitnya tiga anak tiap tahun.
"Sejak 2003 kita dorong warga untuk banyak menanam sayur tanpa pupuk kimia. Selain itu juga banyak yang ternak ayam dan memelihara ikan lele. Sekarang sudah tidak ada lagi kasus gizi buruk," kata Mama Lenny.
Tahun 2010, dusun Mama Lenny menjuarai Lomba Ketahanan Pangan Nasional, dan pada 2012 mendapat penghargaan Adikarya Pangan Nusantara dari Presiden Republik Indonesia. Perjuangan Mama Lenny membuktikan bahwa kemiskinan bukan halangan untuk hidup sehat.
Baca juga: 4 Mitos dan Fakta Soal BAB Ini Mungkin Belum Pernah Anda Baca (up/vit)











































