Virus Zika Sebabkan Banyak Bayi Lahir Cacat di Brazil

Virus Zika Sebabkan Banyak Bayi Lahir Cacat di Brazil

Firdaus Anwar - detikHealth
Selasa, 01 Des 2015 06:55 WIB
Virus Zika Sebabkan Banyak Bayi Lahir Cacat di Brazil
Foto: thinkstock
Jakarta - Kementerian Kesehatan Brazil baru-baru ini mengumumkan adanya kaitan antara infeksi virus zika dengan tingginya angka kelahiran bayi cacat di sana. Virus diketahui berasal dari Afrika dan infeksinya disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

Demam karena virus zika dikatakan oleh kementerian menjadi penyebab kondisi ensefalitis mikro atau peradangan otak di bulan pertama kehamilan. Hal ini membuat pertumbuhan kepala janin menjadi terhambat dan bayi akhirnya lahir cacat.

Dikutip dari BBC pada Selasa (1/12/2015), virus zika di Brazil pertama kali diidentifikasi pada April 2015 lalu dan menyebar cepat hingga ke 18 negara bagian. Kementerian Kesehatan Brazil mencatat hingga sekarang virus telah menyebabkan dua kasus kematian dan 739 kasus ensafalitis mikro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pertama Kali di Indonesia, Eijkman Laporkan Infeksi Virus Zika 

Tim pakar dari World Health Organization (WHO) rencananya minggu depan akan mengunjungi Brazil untuk menginvestigasi.

Lembaga Bimolekuler Eijkman pada pertengahan November 2015 juga telah mengkonfirmasi keberadaan virus Zika di Indonesia. Meski belum ada pasien yang dilaporkan terjangkit, Kementerian Kesehatan Indonesia tetap waspada dan berencana menindaklanjutinya dengan studi epidemologi.

"Semua penyakit berbahaya jika tidak ditangani secara baik. Akan dilakukan penyelidikan epidemologi terhadap hal ini," kata Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dr HM Subuh, MPH seperti diberitakan detikHealth beberapa waktu lalu.

Virus zika sendiri sebenarnya masih berkerabat dengan virus penyebab demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya yakni flavivirus. Virus yang ditularkan melalui nyamuk ini pertama kali diisolasi dari monyet rhesus yang terinfeksi di Hutan Zika, Uganda pada tahun 1947.

Baca juga: Kemenkes Sudah Terima Laporan Infeksi Virus Zika di Indonesia  (fds/up)

Berita Terkait