Pasalnya, studi yang dipublikasikan dalam jurnal online Neurology menemukan bahwa kecepatan berjalan yang lambat berkaitan dengan jumlah amiloid yang lebih tinggi. Amiloid merupakan protein abnormal pada otak yang terkait dengan risiko alzheimer.
Untuk studi ini, peneliti dari Prancis mengamati 128 orang usia 70 tahun atau lebih yang tidak mengalami demensia. Tapi, mereka berisiko tinggi mengalami hal itu karena terjadi beberapa masalah memori. Mereka menjalani scan otak untuk mengukur jumlah plak amiloid di otaknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara kecepatan berjalan yang lambat dan amiloid di beberapa daerah otak, termasuk putamen yaitu bagian otak yang terlibat dalam fungsi motorik," kata Dr Thomas Wisniewski, direktur NYU Langone Center for Cognitive Neurology seperti dikutip dari berbagai sumber pada Kamis (3/12/2015).
Baca juga: Tanpa Disadari, 6 Hal Ini Bisa Jadi Tanda Awal Alzheimer
Sementara, salah satu penulis studi, Natalia de Campo, PhD dari Gerontopole and the Centre of Excellence in Neurodegeneration of Toulouse mengatakan ada kemungkinan gangguan saat berjalan, dalam hal ini kecepatan berjalan yang lambat, disertai dengan masalah memori bisa jadi tanda awal alzheimer meskipun beluma ada gejala klinis.
Meski demikian, Natalia menuturkan dalam studinya, ia dan tim tidak membuktikan bahwa plak amiloid menyebabkan perlambatan kecepatan berjalan, meskipun ada hubungan di antara dua hal tersebut. Sebab, Natalia beranggapan pastinya banyak faktor lain yang menyebabkan mengapa seseorang berjalan perlahan.
"Ada banyak faktor orang berjalan dengan lambat dan tidak semuanya berkaitan dengan risiko alzheimer. Tapi, tak ada salahnya jika Anda tetap waspada ketika mengalami gangguan memori apalagi ditambah dengan melambatnya kecepatan berjalan," tutur Natalia.
Baca juga: Cara Mudah Cegah Alzheimer
(rdn/up)











































