Leishmaniasis, Bermula Borok di Kulit Lalu Bisa Sebabkan Kematian

Leishmaniasis, Bermula Borok di Kulit Lalu Bisa Sebabkan Kematian

Nurvita Indarini - detikHealth
Senin, 07 Des 2015 10:00 WIB
Leishmaniasis, Bermula Borok di Kulit Lalu Bisa Sebabkan Kematian
Foto: thinkstock
Jakarta - Sejak pertengahan 2014 lalu, lebih dari 500 orang di Suriah terinfeksi leishmaniasis kutaneus. Penyakit yang mulanya  borok di kulit ini bisa mengakibatkan kecacatan dan bahkan mematikan.

Pemimpin Bulan Sabit Merah Kurdi, Dilqash Isa, seperti diberitakan beberapa media mengatakan penambahan jumlah orang dengan leishmaniasis kutaneus karena mayat-mayat yang dibuang di jalanan. Kebanyakan orang yang terkena infeksi ini berasal dari Hon dan Qosa.

Leishmaniasis kutaneus menyerang kulit. Gejalanya mulanya muncul luka dengan bentol kemerahan. Lama-kelamaan bentol ini menjadi borok. Penyakit ini bisa menyebar ke seluruh tubuh jika yang terkena infeksi memiliki kekebalan tubuh yang buruk, bahkan menyebabkan kecacatan. Penyakit ini bisa meninggalkan bekas luka permanen, sehingga kerap menimbulkan stigma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari situs Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan ditulis pada Senin (7/12/2015), leishmaniasis disebabkan parasit protozoa jenis leishmania. Penyakit ditularkan ke manusia melalui gigitan lalat pasir betina. Diketahui ada lebih dari 90 spesies lalat pasir yang bisa menularkan parasit leishmania.

Saat masuk ke tubuh seseorang, parasit ini menginfeksi sel darah putih. Inkubasi terjadi selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan sebelum akhirnya menimbulkan gejala.

Baca juga: Kulit Orang Mati 'Dipanen' dan Dijadikan Penyembuh Luka dan Borok

Faktor yang memengaruhi penyebaran penyakit ini antara lain kondisi sosioekonomi, malnutrisi, perpindahan penduduk dan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Perubahan lingkungan, misalnya penggundulan hutan, pembangunan bendungan dan irigasi juga diduga terkait dengan leishmaniasis.

Diperkirakan WHO, ada 1,3 juta kasus baru dan 20.000-30.000 kematian terjadi setiap tahun akibat leishmaniasis. Namun sebenarnya hanya sebagian kecil orang terinfeksi parasit leishmania yang akhirnya akan mengembangkan penyakit.

Selain leishmaniasis kutaneus, ada pula visceral leishmaniasis atau kala-azar. Ini merupakan bentuk  paling parah dari penyakit akibat leishmania yang berakibat fatal jika tidak diobati. Penyakit ini memengaruhi organ-organ vital tubuh. Gejalanya demam yang tidak teratur, penurunan berat badan, pembesaran limpa dan hati, serta anemia.

Jenis lainnya adalah mukokutan leishmaniasis. Ini merupakan bentuk yang paling merusak dari leishmania. Mengapa? Karena penyakit ini menyebabkan mutilasi selaput lendir di hidung, mulut dan tenggorokan, baik sebagian atau total.

Pengobatan leishmaniasis tergantung pada beberapa faktor termasuk jenis penyakit, spesies parasit dan lokasi geografis. Dengan pengobatan yang tepat dan lengkap, penyakit ini bisa disembuhkan.

Sementara untuk pencegahan antara lain dengan mengendalikan lalat pasir. Metode pengendaliannya bisa dilakukan dengan semprotan insektisida, penggunaan kelambu, pengelolaan lingkungan dan perlindungan pada masing-masing individu.

Baca juga: Dermatitis Venenata, Iritasi yang Mirip Luka Lepuh di Kulit (vit/up)

Berita Terkait