Clorissa Jones menceritakan kisahnya melahirkan bayi yang kecanduan narkoba. Bayi kecil yang diberi nama Braxton, lahir dengan kaki gemetar tak terkendali dan oversensitif lantaran mengalami gejala putus obat.
Ditengarai Braxton kecanduan metadon. Obat tersebut memang dikonsumsi Clorissa sebagai upaya mengurangi ketergantungan dari heroin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam investigasi khusus Reuters, Clorissa menuturkan suatu kali dirinya pernah berada di kamar mandi, menyuntikkan heroin, padahal saat itu akan melahirkan. Selama kehamilannya, Clorissa juga rutin menggunakan narkoba. Demikian dikutip dari Reuters, Kamis (10/12/2015).
Perempuan itu lantas kehilangan hak asuh atas Jacoby. Namun beberapa waku kemudian, dia kembali mengandung. Namun pengalaman pahit hidup terpisah dari anak kandung yang baru saja dilahirkannya tidak membuatnya kapok.
Di kehamilannya yang kedua, Clorissa tidak bisa menjauhkan diri dari obat terlarang. Sekarang Clorissa hanya bisa menangis, menyesali keegosiannya. "Saya sangat egois. Egois sekali," ucapnya terisak.
Clorissa mendatangi Johns Hopkins University Hospital, di mana ada terapi bagi ibu pecandu narkoba. Di sini, Clorissa dipantau dan diberi obat yang diharapkan mampu membantunya lepas dari kecanduan.
![]() Clorissa dan bayinya. (Foto: Reuters) |
dr Lauren Jansson dari Johns Hopkins University School of Medicine, yang merawat Braxton menuturkan penanganan kecanduan obat untuk ibu hamil tidak bisa dibilang murah. Tapi bagaimanapun layanan ini harus tetap diberikan. Jika tidak, maka perempuan hamil dengan ketergantungan obat yang sudah siap menerima perawatan tidak akan bisa mengakses layanan terapi penyalahgunaan narkoba.
Baca juga: Kecanduan Narkoba pada Ibu Bisa Menurun ke Anak Sejak di Kandungan
Bahwa memberikan pelayanan terapi bagi ibu yang kecanduan narkoba sangatlah penting. Apalagi sebelumnya pernah terjadi kasus memilukan terkait ibu yang kecanduan narkoba, Reanne Pederson. Si kecil Avery, bayi yang dilahirkan Reanne kala itu, dalam catatan medis diketahui lahir dengan keadaan 'gelisah'.
Avery ditengarai mengalami Neonatal Abstinence Syndrome (NAS), istilah untuk sekelompok masalah bayi yang mengalami kondisi akibat pengaruh penggunaan narkoba si ibu. Sayangnya tidak ada tes adakah pengaruh narkoba pada ibu maupun bayinya.
Setelah melahirkan, Reanne mengonsumsi pil hydrocodone. Dia tertidur ketika sedang menyusui bayinya.Perempuan itu tidak sadar bayinya telah meninggal. Bayi itu meninggal 5 hari setelah lahir. Atas kematian anaknya pada Juni 2014 tersebut, Reanne dinyatakan bersalah. Apalagi dia mengaku di akhir kehamilan rutin mengonsumsi hydrocodone dan sesaat sebelum bayinya lahir, dia mengonsumsi methamphetamine.
Setelah menghabiskan waktu di penjara dan rehabilitasi narkoba, Reanne kembali ke kota kelahirannya Devils Lake, North Dakota. "Jangan menggunakan obat-obatan, entah saat Anda sedang hamil, atau saat Anda sedang menyusui. Jangan gunakan apalagi jika itu berdampak pada orang lain," kata Reanne.
Adanya fakta bayi lahir dengan kecanduan obat dinilai sebagai alarm bagi Amerika Serikat. Apalagi selama 10 tahun terakhir disebut ada 130 ribu bayi di AS yang lahir dengan kecanduan narkoba.
Baca juga: Neonatal Abstinence Syndrome
(vit/rdn)












































