"Mau nggak mau kita harus tarik gadget-nya. Memang setelah itu anak biasanya akan ngamuk dan saat itulah kita perlu membujuk anak," kata psikolog Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd atau yang akrab disapa Diana.
Membujuk anak, bisa dilakukan dengan mulai mengajak mereka bermain permainan olahraga, mengajak keluar rumah, bermain lari-larian, dan menyusun blok misalnya. Nah, dari situ, orang tua harus jeli melihat apa kegiatan yang paling disenangi anak. Sebab, menurut Diana, yang paling penting dalam mengalihkan perhatian anak adalah memberikan kegiatan pengganti yang menyenangkan bagi dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Anak-anak Main Gadget, Bermanfaat Sekaligus Ada Bahayanya
Ketika anak sudah senang pada satu kegiatan, misalnya saja art and craft, maka mau tidak mau orang tua juga harus mempelajari hal itu. Dalam mempelajarinya pun Diana menyarankan baiknya jangan andalkan gadget. Toh jika hendak mencari tutorial di YouTube misalnya, jangan sampai ketahuan anak.
Sebab itu sama saja dengan tidak jadi menjauhkan anak dari gadget. Diana menekankan, gadget bisa jadi sarana orang tua untuk mempelajari kegiatan yang akan dilakukan dengan anak atau dengan kata lain untuk menambah referensi alternatif kegiatan yang bisa dilakukan orang tua dengan anak.
Khusus untuk anak usia 2 tahun-an kegiatan bermain lempar tangkap bola misalnya, bisa menjadi kegiatan pengganti main gadget yang disenangi. Sebab, di usia tersebut anak sedang melatih otot tangannya untuk menulis.
"Pada anak usia 2-5 tahun, pakai gadget maksimal 1 jam per hari, itu untuk konsumsi konten gadget yang bergerak ya seperti film atau video. Untuk anak di atas enam tahun, pakai gadget maksimal dua jam per hari dan untuk anak di bawah usia satu tahun, nggak boleh sama sekali," ucap Diana memberi pesan.
Ia juga mengingatkan, saat membatasi penggunaan gadget anak maka orang tua juga harus membatasi konsumsi gadgetnya. Sebab, anak akan meniru apa yang dilakukan orang tua. Saat orang tua tak bisa berhenti main gadget, maka anak akan melakukan hal itu pula.
Baca juga: Sederhana, Prinsip 5S untuk 'Mencetak' Anak yang Sehat dan Bugar
(rdn/vit)











































