Tak percuma, dikombinasikan dengan olahraga, berat badannya berhasil turun perlahan dari semula 83 kg menjadi 65 kg dalam waktu setahun. Dengan tinggi badan 161 cm, Johanes pun jauh lebih percaya diri. Berikut kisah dietnya, seperti diceritakan kepada detikHealth dan ditulis pada Jumat (8/1/2016):
Dulu saya sangat menyukai makan nasi. Sampai-sampai kadang dalam sehari saya makan nasi empat kali. Selain itu, saya juga suka sekali ngemil gorengan, makan mi instan, dan ngemil makanan ringan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, karena sering diejek teman dengan sebutan 'gendut', akhirnya pada semester II saya punya niat untuk menurunkan berat badan dengan mengatur pola makan saya. Saya makan nasi menjadi 2 kali dalam sehari yaitu pada siang dan malam hari saja. Untuk sarapan, biasanya saya minum teh manis dan makan roti. Saya juga joging sore 2-3 kali seminggu.
Setelah dua semester melakukan pola makan seperti itu, saya merasa berat badan saya masih masih tak berubah. Saya masih saja diejek.
Pada semester IV saya pun mempunyai tekad untuk menurunkan berat badan lagi. Pagi saya tetap sarapan minum kopi, susu, atau teh manis plus mengonsumsi sepotong keju. Karena mengatur pola makan saja tidak cukup, jadi saya memutuskan untuk daftar ke gym yang terletak di dekat kampus. Dalam seminggu saya fitness 5-6 kali, sebelumnya saya joging terlebih dahulu 1-2 kali keliling (20-30 menit) kampus untuk pemanasan.
Setahu saya, kalau fitness tubuh kita memerlukan 60-70 persen nutrisi, 5-10 persen mineral dan vitamin, serta istirahat yang cukup. Untuk kebutuhan mineral dan vitamin, pada siang hari saya banyak makan buah-buahan seperti nanas, semangka, pepaya dan lain-lain. Untuk kebutuhan nutrisi saya makan telur ayam kampung 1-2 butir ditambah sepotong keju pada malam hari. Untuk istirahat minimal saya tidur 7 jam dalam sehari.
Dengan menerapkan pola seperti ini, maka berat badan saya sekarang turun hingga 18 kg menjadi 65 kg dalam dua semester. Saya senang sekali, kini saya tak lagi dipanggil 'gendut'. Semoga pengalaman saya ini dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman yang ingin menerapkan pola hidup sehat.
Baca juga: Berkat Intermittent Fasting Diet, Berat Badan Susanto Susut 13 Kg
(ajg/vit)











































