Namun yang pasti perbedaan ini menunjukkan besarnya pengaruh 'polusi' udara pada kualitas tidur. Seperti halnya yang dikemukakan dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT dari RS Medistra.
"Kualitas tidur memang bisa terganggu karena ini," tuturnya kepada detikHealth dan ditulis Rabu (13/1/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lampu Kamar Jangan Bikin Silau Kalau Tak Ingin Kualitas Tidur Dikorbankan
Meski begitu, dr Andreas Prasadja, RPSGT dari RS Mitra Kemayoran mengatakan tidur dalam keadaan sama sekali sepi juga tidak baik.
Untuk menjelaskan dampaknya, dr Ade kemudian menyebutkan sebuah penelitian di mana partisipannya dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang sunyi dan tidak terdengar suara sama sekali.
"Dan di situ gelap. Kemudian selama beberapa jam, lampu dihidup matikan terus berkali-kali, akibatnya mereka malah mengalami breakdown. Ini efek dari tubuh yang nggak tahu saat itu pagi atau siang," urainya.
Oleh karena itu, ada bunyi-bunyian yang dapat membantu seseorang tertidur lelap atau biasa disebut dengan white noise.
"Minimal ada bunyi angin, air, suara AC atau kipas angin, supaya rileks. Kalau terlalu sepi juga Anda nggak bisa tidur soalnya kan tegang," katanya.
White noise umumnya berupa musik-musik dengan irama lembut, atau suara ombak dan desir angin di pegunungan. Suara-suara ini dapat diunduh dengan mudah di berbagai situs di internet.
Baca juga: Asal Nyaman, Tidur Tanpa Pakaian Boleh-boleh Saja
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Noise and Health menyebut paparan suara bising saat tidur di malam hari berhubungan dengan risiko penyakit jantung. Biasanya risiko ini menghantui orang-orang yang tinggal di dekat jalan raya, stasiun atau bandara.
Untungnya, efek suara bising ini sifatnya sangat individual. Beberapa orang memang sangat sensitif terhadapnya, namun ada juga yang sangat kebal. Sebuah studi juga menemukan bahwa otak mempunyai mekanisme khusus untuk beradaptasi dengan suasana bising sehingga orang-orang ini tetap bisa tertidur pulas di tengah keramaian.
"Kalau bisa terbiasa sih nggak masalah sama sekali," imbuh dr Rima. (lll/vit)











































