Dr Brooke Gurland, pakar bedah usus dari Cleveland Clinic mengatakan manusia sangat tergantung dengan kebiasaan. Ketika kebiasaan itu tidak dilakukan, maka fungsi tubuh akan terganggu, termasuk fungsi usus besar.
"Semua orang memiliki jadwal khusus untuk BAB. Dan ketika kita bepergian, jadwal tersebut biasanya kacau, dan akhirnya mengganggu usus besar," tutur Gurland, dikutip dari NY Times, Selasa (19/1/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab konstipasi atau susah BAB memang bermacam-macam. Mungkin karena bepergian, Anda jadi mengalami perubahan menu makanan dan minuman. Bisa juga karena berbeda zona waktu, jam tubuh kacau dan menyebabkan jadwal BAB berubah.
Penyebab lainnya adalah rasa tidak nyaman atau gelisah ketika menggunakan toilet umum atau hotel. Hal ini membuat usus besar tegang dan akhirnya menyumbat kotoran yang ada di dalam usus.
"Sekali saja BAB ditahan, kotoran akan mengering dan tidak menimbulkan sensasi mulas yang Anda perlukan untuk BAB," ungkapnya lagi.
Oleh karena itu Burland menganjurkan agar Anda yang memiliki masalah perut untuk selalu berjaga-jaga jika ingin bepergian. Bawa snack dengan serat tinggi dan cukupi kebutuhan minum air putih.
"Lebih baik berjaga-jaga daripada Anda menghabiskan waktu di luar kota dengan pergi ke dokter atau apotek karena konstipasi bukan?" tutupnya.
Baca juga: Begini Frekuensi Buang Air Besar yang Normal (mrs/vit)











































