Detak Jantung Tak Beraturan Lebih Mengancam Bagi Wanita

Detak Jantung Tak Beraturan Lebih Mengancam Bagi Wanita

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 21 Jan 2016 07:05 WIB
Detak Jantung Tak Beraturan Lebih Mengancam Bagi Wanita
Foto: thinkstock
Jakarta - Dalam sebuah analisa dari 30 studi yang melibatkan 4 juta orang, peneliti dari University of Oxford menemukan bahwa kondisi detak jantung tak beraturan atau atrial fibrillation (AF) tampaknya lebih berbahaya bagi wanita dibandingkan pria.

Wanita dengan AF contohnya dalam laporan yang dipublikasi di British Medical Journal (BMJ) disebut dua kali lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung fatal dan stroke karena AF. Selain itu wanita juga memiliki respon yang lebih buruk dari obat atau lebih telat didiagnosa dibandingkan pria.

"Salah satu kemungkinan mengapa ini terjadi mungkin karena wanita dengan AF tak diobati dengan baik seperti pada pria," ujar salah satu peneliti Connor Emdin seperti dikutip dari BBC pada Rabu (20/1/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AF sendiri bisa terjadi karena beberapa hal seperti salah satunya obesitas. Seseorang bisa mengetahui apakah ia memiliki kondisi ini dengan mengecek nadi dan merasakan ritme degupan selama 30 detik. Apabila ritme terasa lebih banyak atau kurang satu detakan dari biasanya itu masih wajar, namun apabila pola tersebut berlangsung terus dan tak ada ritme yang jelas maka patut dicurigai AF.

Baca juga: Studi Ungkap Kegemukan Tingkatkan Risiko Detak Jantung Tak Teratur

Orang dengan AF meski dirinya dalam kondisi istirahat santai, jantungnya bisa berdetak lebih dari 100 kali mengakibatkan rasa pusing dan kehabisan napas. Bila terdiagnosa obat bisa digunakan untuk mengontrol kembali detakan menjadi normal sehingga bisa mengurangi risiko serangan jantung serta stroke.

"Penting bagi pelayanan kesehatan dalam mencegah dan mengobati AF untuk memerhatikan juga faktor gender," kata June Davison dari British Heart Foundation mengomentari studi.

"Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hal apa yang menyebabkan perbedaan ini," pungkasnya.

Baca juga: Agar Detak Jantung Teratur, Yuk Biasakan Olahraga Kardio (fds/vit)

Berita Terkait