Peneliti Lawrence M Berger dari institute for Research on Poverty, University of Wisconsin-Madison, menyebut jenis utang yang dimiliki orang tua memiliki efek positif dan negatif terhadap keseimbangan emosi anak. Bagaimana bisa?
"Tergantung apa jenis utang orang tua. Berutang untuk membayar kuliah dan membeli rumah memiliki efek positif. Namun jika utang orang tua berupa tagihan kartu kredit dan biaya kesehatan, efeknya bisa negatif," tutur Berger, dikutip dari Reuters, Jumat (22/1/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penelitian menyebut orang tua yang berutang untuk membeli rumah atau menempuh pendidikan tinggi memiliki keluarga yang lebih sejahtera. Hal ini membuat anak jarang mengalami masalah perilaku.
Sebaliknya, orang tua yang berutang dengan kartu kredit untuk belanja atau membiayai pengobatan memiliki kesejahteraan yang lebih rendah. Anak akan lebih rentan mengalami masalah perilaku seperti marah, sulit bekerjasama dan lainnya.
Penelitian ini sendiri dilakukan sejak tahun 1979 dan berakhir pada tahun 2008. Anak dan ibu yang dilibatkan berjumlah 9.011 orang dan berasal dari berbagai kalangan di Amerika Serikat.
Patricia Drentea, dari University of Alabama mengatakan bisa jadi status ekonomi yang buruk membuat hubungan orang tua ke anak menjauh. Hal ini tentunya akan berdampak buruk bagi perkembangan emosi anak.
"Ketika Anda banyak utang dan bertengkar dengan pasangan di depan Anak, tentunya mereka juga ikut terpengaruh," ungkapnya.
Baca juga: Perilaku Aneh di Toilet, 43 Persen Orang Cek Isi Jamban Sebelum Nge-flush
(mrs/vit)











































