Pemimpin studi yang juga kandidat doktor di Yale School of Nursing, Karl Minges mengatakan pada anak-anak, penggunaan meja berdiri di sekolah, layakanya meja berdiri di kantor bagi karyawan menjadi hal yang cocok secara alami.
"Penelitian kami menambah bukti bahwa sekolah bisa menjadi tempat yang baik untuk melakukan intervensi guna meningkatkan kesehatan siswa baik secara fisik, maupun psikologis," kata Minges seperti dilaporkan Health Day.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 7 Kesalahan Orangtua yang Sebabkan Anak Gemuk
Hasil lain menunjukkan anak yang menggunakan meja berdiri memiliki waktu satu jam lebih sedikit untuk menonton TV atau menggunakan komputer karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan dan lebih aktif dibanding anak yang menggunakan meja tradisional.
"Satu studi lain mengatakan ada tambahan pembakaran kalori 225 per hari dengan jam sekolah standar di mana jumlah kalori yang terbakar itu sama dengan saat anak bermain skateboard. Setidaknya, mengurangi waktu duduk anak di sekolah bisa bermanfaat untuk promosi kesehatan dan pencegahan obesitas bagi anak dan remaja," lanjut Minges.
dr David Paul, kepala pediatri di Christiana Care Health System di Wilmington, Delaware, mengatakan temuan ini tidak mengejutkan dan masih tetap dibutuhkan studi lebih lanjut. Tujuannya, untuk bisa diketahui dampak yang signifikan dari sistem belajar sambil berdiri bagi anak-anak misalnya untuk mengurangi risiko obesitas dan diabetes tipe 2.
"Namun tidak masalah jika sistem ini hendak diterapkan dan itu semua kembali lagi pada masing-masing sekolah. Setidaknya, dari studi ini bisa ditekankan lagi jika sekolah memang bisa menjadi sarana untuk mempromosikan hidup sehat bagi anak-anak," tutur dr Paul.
Baca juga: Semangat Belajar Anak Bitobe, Rajin Berangkat Sekolah Meski Jarang Mandi (rdn/vit)











































