Ingat! Setelah 3 Hari Demam Turun, Bukan Berarti Anak Sembuh dari DBD

Ingat! Setelah 3 Hari Demam Turun, Bukan Berarti Anak Sembuh dari DBD

Firdaus Anwar - detikHealth
Sabtu, 30 Jan 2016 16:00 WIB
Ingat! Setelah 3 Hari Demam Turun, Bukan Berarti Anak Sembuh dari DBD
Foto: Thinkstock
Jakarta - Demam Berdarah Dengue (DBD) rentan terjadi di musim hujan seperti saat ini. Untuk itu, orang tua dianjurkan supaya waspada agar tidak sembarangan mengenali demam anak.

Ketua Indonesian Dengue Advisory Board Profesor Dr dr Sri Rezeki S. Hadinegoro, SpA(K) mengatakan, salah satu gejala umum dari kejadian infeksi adalah suhu tubuh yang merangkak naik. Namun, kondisi khas pada infeksi virus demam berdarah yakni kenaikkan suhu tubuh yang terjadi dengan cepat dan mendadak.

dr Sri mencontohkan, anak bisa saja bersekolah di pagi hari, bermain riang sore harinya, tapi kemudian demam tinggi saat malam hari. Menurut dr Sri, kenaikkan suhu yang mendadak seperti itu adalah peringatan pertama dari gejala DBD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demam tersebut akan berlangsung selama sekitar tiga hari lalu kemudian turun. Tapi, meski demikian bukan berarti anak sembuh. Sebab, virus masih ada dan akan mulai merusak darah sehingga mengakibatkan cairan tubuh berkurang drastis," terang dr Sri saat memberikan kuliah umum di Universitas Atma Jaya Pluit, Sabtu (30/1/2016).

Baca juga: Musim Hujan, Kemenkes Waspadai Peningkatan Kasus Demam Berdarah

Bila orang tua tidak waspada, meski tidak demam anak akan merasa lemas karena darah mengalami pengentalan. dr Sri mengtakan, jika kondisi itu dibiarkan terus-meneru, maka dalam hitungan menit bisa terjadi shock di mana berbagai organ tubuh akan gagal berfungsi dan bisa berakhir fatal.

"Kejadian shock ini seringnya terjadi di rumah. Jadi dari rumah sudah lemas banget di bawa ke rumah sakit naik bajaj, tanpa infus akhirnya shock di jalan," kata dr Sri.

"Puskesmas sekarang harusnya sudah bisa menangani masalah ini. Jangan karena tahu dia DB langsung kirim aja ke rumah sakit. Dokter minimal sudah bisa masang infus untuk hidrasi, itu dulu yang penting," imbuh Sri.

Baca juga: 88 Orang di Purwakarta Diduga DBD, Dinkes Kebanjiran Order Fogging (fds/rdn)

Berita Terkait