Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, drg Oscar Primadi, MPH, mengatakan ada kecenderungan peningkatan kasus selama musim hujan. Namun peningkatan ini bisa ditanggulangi jika masyarakat mau melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
"Kita memang ada peningkatan kasus, cuma belum kejadian luar biasa (KLB). Tidak menutup kemungkinan memang (terus meningkat) karena sampai Maret masih hujan-panas," tutur drg Oscar, dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, selasa (26/1/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data dari Direktorat Jenderal Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan menyebut pada bulan Januari 2016, terdapat 1.699 kasus demam berdarah di Indonesia. Dari seluruh kasus tersebut, 22 orang dinyatakan meninggal dunia.
Case fatality rate (CFR) bulan Januari 2016 sebesar 1,3 persen. Masih berada dalam tahap normal di mana rata-rata CFR demam berdarah dalam lima tahun terakhir berada di angka 0,1 - 1,8 persen.
drg Oscar mengatakan Kementerian Kesehatan sudah melakukan tindakan pencegahan, antara lain menggiatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di daerah. Selain itu, penguatan gerakan 1 rumah 1 jumantik juga menjadi salah satu cara pencegahan KLB demam berdarah.
"Karena kita masih endemis, sehingga rawan dan akan masih ada demam berdarah. Yang kita lakukan adalah mencegah supaya tidak terjadi KLB, antara lain dengan PSN, jumantik dan 3M," ungkapnya.
Baca juga: Riset In Vitro Buktikan Kandungan Kunyit Ampuh Menangkal Infeksi DBD
(mrs/vit)











































