Seperti disampaikan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin dari EDMO Clinic Jakarta Selatan, dr Eddy Karta, SpKK, bahwa biang keringat menahun umumnya disebabkan oleh produksi keringat berlebih.
"Beberapa kasus mungkin perlu obat minum tergantung petunjuk dokter kulit. Namun yang perlu diyakinkan terlebih dahulu betulkah kondisi itu merupakan biang keringat?" ujar dr Eddy kepada detikHealth, Rabu (3/2/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memastikannya, dianjurkan segera ke dokter jika kulit tampak muncul bintik kemerahan dan gatal dalam waktu yang cukup lama. Jika memang benar biang keringat, maka dokter segera akan memberikan pengobatan yang tepat.
Meski demikian, dr Eddy membenarkan bahwa infeksi merupakan komplikasi dari biang keringat yang paling sering terjadi. Namun tetap tidak menutup kemungkinan bahwa risiko lain juga ikut mengintai.
"Risiko lain pada kasus yang berat adalah sindroma peningkatan panas tubuh yang bisa menyebabkan lemas, pusing bahkan sampai pingsan (heat stroke). Ini karena fungsi regulasi panas oleh kelenjar keringat yang rusak tidak berjalan optimal," terang dr Eddy.
Nah, untuk menghindari supaya biang keringat tak menjadi parah, dr Eddy menyarankan Anda untuk menghindari paparan suhu panas terlalu lama. Jika memungkinkan, sebisa mungkin selalu gunakan pakaian bahan menyerap keringat dan tipis. "Jangan lupa harus terus mengaplikasikan krim dan bedak sampai kulit normal lagi," pesannya. (ajg/vit)











































