"Biaya 3 tahun dialisis kira-kira sama seperti 1 kali transplantasi yang berhasil," kata dr Tunggul D Situmorang, SpPD-KGH, konsultan ginjal dan hipertensi dari PAPDI (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia), dalam temu media di Jakarta Timur, seperti ditulis pada Kamis (4/2/2016).
Baik cangkok atau transplantasi ginjal maupun hemodialisis, keduanya dikategorikan sebagai terapi pengganti ginjal. Alternatif terapi pengganti ginjal lainnya adalah continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) yang tidak terlalu populer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jual Beli Ginjal Terbongkar, Pesan Dokter: Jangan Takut Jadi Donor!
Bagaimana dengan fungsi ginjal hasil cangkokan? Menurut dr Tunggul, outcome atau hasil cangkok gijal umumnya sangat bagus. Dahulu masih sering ditemukan reaksi penolakan akut, namun saat ini sudah bisa diatasi dengan obat-obatan anti penolakan.
Namun berdasarkan data, 50 persen pasien cangkok ginjal tidak patuh mengonsumsi obat. Dan dari angka tersebut, 35 persen di antaranya kembali kehilangan fungsi organ. Risiko tersebut, menurut dr Tunggul tidak akan terjadi jika patuh minum obat.
Baca juga: Dokter: Ginjal Organ Paling Sering Dicari untuk Transplantasi
(up/vit)











































