"Di Indonesia ada 10.000 pasien gagal ginjal tahap akhir, tercatat baru ada 800 operasi cangkok ginjal sejak 1977," kata dr Tunggul D Situmorang, SpPD-KGH, konsultan ginjal dan hipertensi dari PAPDI (Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia), dalam temu media di Jakarta Timur, Rabu (3/2/2016).
Cangkok atau transplantasi ginjal dibutuhkan oleh pasien gagal ginjal tahap akhir yang tinggal menyisakan kurang dari 6 persen fungsi ginjal aslinya. Selain cangkok, alternatif pengobatan yang bisa dilakukan adalah hemodialisis atau cuci darah seumur hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Naik 4 Kali Lipat dalam 5 Tahun
Minimnya operasi cangkok ginjal di Indonesia, menurut dr Tunggul disebabkan oleh faktor medis dan nonmedis. Faktor medis antara lain terkait reaksi imunologis berupa penolakan oleh tubuh, meski saat ini sudah bisa diatasi dengan obat-obatan penekan anti penolakan.
Sedangkan faktor non medis, antara lain adalah kurangnya jumlah donor dibandingkan dengan jumlah kebutuhan. Kondisi ini diyakini turut mendorong adanya parktik jual beli organ, meski dalam praktiknya tetap akan melalui skrining medis maupun legal yang sangat ketat.
Baca juga: RSUP Sanglah Sukses Lakukan Cangkok Ginjal Pertama di Luar Jawa-Sumatera (up/vit)











































