Dalam foto yang diunggah di akun Facebook-nya, Warsito mengatakan sedang berada di Polandia untuk memberikan pelatihan terkait penanganan kanker menggunakan alat Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT). Foto yang diunggah tanggal 8 Februari 2016 tersebut menunjukkan Warsito sedang berada di depan Curie Institute of Oncology.
"Warsaw is the born city of Marie Curie, physicist, the discoverer of Polon and Radon, the only woman to win twice Nobel Prizes, pioneer of radio-therapy100+ years ago,"
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hasil Review Rompi Antikanker Warsito: Belum Disimpulkan Aman dan Bermanfaat
Dihubungi detikHealth, Warsito membenarkan bahwa dirinya memberikan pelatihan kepada dokter-dokter di Warsawa terkait penggunaan ECCT penanganan kanker. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan yang pernah Warsito berikan tahun lalu.
"Warsawa adalah training internasional yang pertama. Sebelumnya ada staf yang dikirim ke Tangerang untuk mengikuti training selama 2 bulan tahun lalu, kali ini kita yang memberikan training untuk dokter di sana. Semua biaya sana yang menanggung," tutur Warsito.
Pelatihan ini merupakan awal dari rangkaian pelatihan-pelatihan lainnya yang ia rencanakan. Ia mengatakan sedang menjadwalkan pelatihan lain terkait ECCT di beberapa negara.
"Training pertama selama 3 hari sudah selesai, dilanjutkan bulan Mei. Ada beberapa negara lain yang sedang dijadwalkan training juga tahun ini," paparnya.
Baca juga: Menristekdikti: Jangan Sampai Alat Dr Warsito Jadi Seperti Kasus Chiropractic
Sebelumnya, Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) drg Tritarayati, SH, dalam hasil review mengatakan riset yang sebelumnya dilakukan Warsito perlu dilanjutkan dan difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) beserta Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti). Hal ini karena dari riset sebelumnya, keamanan dan efektivitas alat tersebut tak bisa disimpulkan.
Rencananya akan dilibatkan 8 rumah sakit pendidikan yang bekerja sama untuk mengembangkan alat. Selain itu akan dibentuk juga konsorsium yang terdiri dari ahli untuk mengawasi jalannya protokol dan mendorong agar riset cepat selesai.
Halaman 2 dari 1











































