Studi ini berasal dari hasil pengamatan terhadap data kelahiran lebih dari 1,6 juta anak di Norwegia yang lahir dalam kurun tahun 1984-2011. 26.000 anak di antaranya dilahirkan dari prosedur bayi tabung.
Ternyata, setelah dibandingkan dengan data kanker yang tercatat beberapa tahun kemudian terungkap bahwa dari 4.500 kasus kanker yang ada, 51 di antaranya terjadi pada anak hasil bayi tabung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Teknologi Makin Maju, Kelainan Bisa Dideteksi Sejak Janin di Kandungan
Kendati demikian, peneliti tidak menemukan alasan pasti yang dapat menjelaskan kemunculan risiko kanker pada anak hasil bayi tabung. Mereka hanya menduga tingginya risiko komplikasi diakibatkan karena usia ibu maupun kondisi kesehatannya yang mengharuskan mereka menjalani assisted reproductive technology (ART) atau terapi kesuburan.
"Karena sebagian kanker pada anak seperti leukemia memang muncul sejak awal, jadi ada kemungkinan ini erat kaitannya dengan perkembangan embrio awal atau lingkungan di dalam rahim si wanita sendiri. Oleh karena itu, usia dan susunan DNA orang tua berperan dalam hal ini," urai ketua tim peneliti, Dr Marte Reigstad seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/2/2016).
Peneliti menyayangkan bahwa sejak prosedur IVF diperkenalkan di tahun 1978, belum pernah ada penelitian yang mencoba mengamati perkembangan pasangan yang kemudian memiliki anak dari prosedur bayi tabung.
Menurut peneliti, hal ini terjadi karena kuatnya stigma tentang kemandulan yang mendorong pasangan malu mengungkapkan riwayat kehamilannya dan menolak untuk mengikuti follow-up dari peneliti.
Baca juga: Meski Tak Alami, Kualitas Bayi Tabung Sama Seperti Bayi Biasa
Studi semacam ini bukan pertama kali dilakukan peneliti Norwegia. Sebelumnya, British Fertility Society juga mengungkap bahwa 5 persen bayi hasil IVF 'bermasalah'. Hanya saja tidak diketahui pasti apa penyebabnya.
Survei lain yang dilakukan peneliti Skotlandia juga mengungkap wanita yang menjalani bayi tabung cenderung melahirkan anak-anak dengan penyakit serius seperti cerebral palsy, autisme dan gangguan penglihatan. (lll/vit)











































