Tak Langsung Berdiri Seharian, Pemakaian Meja Berdiri Harus 'Dibiasakan' Dulu

Tak Langsung Berdiri Seharian, Pemakaian Meja Berdiri Harus 'Dibiasakan' Dulu

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Senin, 29 Feb 2016 10:18 WIB
Tak Langsung Berdiri Seharian, Pemakaian Meja Berdiri Harus Dibiasakan Dulu
Foto: Getty Images
Sydney - Inovasi meja berdiri (standing desk) muncul di saat yang tepat, di mana makin banyak orang mengalami kenaikan berat badan, bahkan sakit-sakitan karena kurang gerak dan/atau kebanyakan duduk.

Meja berdiri pun diklaim dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menurunkan risiko penyakit kronis, di antaranya penyakit jantung dan diabetes.

Namun sebuah penelitian terbaru yang dilakukan University of Sydney mengungkap, meja berdiri juga bisa menimbulkan bahaya tersendiri bagi kesehatan, terutama jika alat ini tidak digunakan dengan benar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa maksudnya? Ternyata peneliti melakukan riset dengan mengukur tingkat produktivitas 30 pekerja di sebuah call center yang memakai 'powered standing', atau meja yang dapat dipakai dengan cara berdiri atau duduk selama 19 minggu.

Ternyata pekerja yang memakai meja tersebut dalam posisi berdiri terlalu lama di awal-awal masa penelitian justru dilaporkan mengalami masalah kesehatan.

"Sama dengan duduk terlalu lama, berdiri terlalu lama juga memberikan bahaya tersendiri bagi seseorang, seperti varises atau bahkan nyeri di punggung bawah," ungkap salah satu peneliti, Dr Josephine Chau seperti dikutip dari ABC Australia, Senin (29/2/2016).

Baca juga: Studi: Pakai Meja Berdiri di Sekolah Bikin Anak Lebih Aktif dan Sehat

Namun ia menegaskan, bahaya ini muncul hanya di tahap awal adaptasi. Oleh karena itu ia menyarankan agar ketika seseorang ingin mengubah kebiasaan duduknya dengan menggunakan meja berdiri, maka 'berlatihlah seperti akan melakukan maraton, bukan lari cepat'.

"Seperti halnya ketika mencoba olahraga baru, tubuh Anda juga harus dibiasakan terlebih dahulu. Karena dari yang semula tak pernah berdiri lalu tiba-tiba harus berdiri dua jam sehari, tubuh akan mengalami ketidaknyamanan," urai Dr Chau.

Meski demikian Dr Chau sepakat bila pekerja yang diberi 'powered standing' akan dilaporkan lebih bahagia dan mempunyai lebih banyak energi walaupun jam kerja mereka telah berakhir. Bahkan beberapa dari mereka mengaku hal ini merupakan bentuk perhatian lain dari perusahaan sehingga kemudian produktivitas mereka ikut meningkat.

Kalaupun tidak bisa menyediakan meja berdiri, lanjut Dr Chau, masih banyak cara lain yang bisa dipakai untuk mengurangi kebiasaan duduk saat bekerja. Semisal jalan kaki ke tempat meeting, sering berdiskusi dengan rekan kerja dengan menghampiri meja satu sama lain, mengonsumsi banyak air agar sering ke kamar kecil, atau meletakkan tempat sampah agak jauh dari meja.

Baca juga: Posisi Duduk Asal-asalan, Pekerja Kantoran Rentan Alami Nyeri Pinggang (lll/ajg)

Berita Terkait