Bayi Lincoln Seay lahir 14 Juli dengan kelainan parah yang membuat jantungnya berada pada tempat yang tidak seharusnya. Setelah menunggu donor jantung selama berbulan-bulan, Lincoln tidak sanggup bertahan. Ia meninggal di Seattle Children's Hospital.
"Dia meninggal. Dia kehabisan waktu," kata Mindy Seay, ibunya, kepada YouCaring, seperti dikutip dari NYDailynews, Selasa (1/3/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun determinasi para dokter menyelamatkan si bayi. Mereka membedah dada Lincoln lebih awal, lalu melakukan kompresi jantung secara manual dengan tangan sambil menunggu donor jantung tiba.
Baca juga: Haru! Saat Ibu Dengar Lagi Detak Jantung Anaknya yang Sudah Meninggal
Tim dokter bekerja sangat efisien, membuka dada dan melakukan kompresi jantung dengan tangan selama 12 menit. Normalnya, proses ini membutuhkan waktu lebih dari satu jam. Tak lama, donor jantung tiba untuk segera dicangkok. Lincoln pun 'bangkit' dari kematian.
"Setelah operasi, hari-hari terasa blur. Lincoln menjalaninya dengan sangat baik dan jantungnya sangat kuat," tulis ibunya pada 24 Februari.
Sebelum operasi, tubuh Lincoln berwarna ungu. Usai menjalani operasi tersebut, kondisi Lincoln sudah kembali normal.
Meski Lincoln mendapat prioritas tertinggi dalam waiting list, orang tuanya harus menunggu lama untuk mendapat donor jantung. Sang buah hati berada dalam tahap akhir gagal jantung.
"Saya pikir dia akan meninggal di tangan kami, tepat sebelum batas akhir jantungnya tersedia," kata Michael McMullen, dokter yang melakukan pencangkokan jantung pada Lincoln.
Diperkirakan Lincoln akan menghadapi tantangan seusai operasi, tetapi para dokter menyebut prognosis atau perkiraannya cukup baik. Saat lahir, Lincoln langsung menjalani operasi jantung tapi masih menghadapi berbagai masalah sehingga membutuhkan cangkok jantung untuk bisa bertahan.
Baca juga: Menanti Cangkok Jantung di Indonesia
(up/rdn)











































