Dalam studi yang dipublikasikan di journal JAMA Internal Medicine, peneliti menyebut viagra wanita hanya bisa memberikan 'setengah dari kepuasan seksual' per bulan. Efek ini dinilai lebih rendah daripada yang dihasilkan ketika uji klinis.
Baca juga: FDA Amerika Loloskan Pil Pink, 'Viagra' Wanita Pertama di Dunia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Flibanserin yang dijual dengan nama addyi ini diloloskan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat tahun lalu dengan harapan dapat mengobati gangguan seksual yang dialami wanita. Obat ini menyasar otak untuk mengaktifkan bagian saraf yang erat dengan kepuasan seksual.
Namun beberapa kalangan dokter tak begitu antusias dengan munculnya obat ini. Selain tak memberikan hasil yang diharapkan, efek samping yang dihasilkan terlalu besar dan merugikan pasien.
"Memang hanya wanita yang bisa merasakannya. Namun dengan hasil 'setengah kepuasan seksual per bulan' mungkin membuat orang malas untuk mendapatkan resepnya," tutur dr Adriane Fugh-Berman dari Georgetown University
Meski begitu, dr Lauren Streicher, pakar obstetri dan ginekologi dari Feinberg School of Medicine, mengatakan pasien yang ia resepkan obat ini mengaku mengalami peningkatan libido. Bahkan belum ada pasien yang berhenti karena keluhan terkait efek samping.
"Aku rasa hasilnya akan berbeda-beda untuk setiap wanita. Kepuasan seksual dan gairah tak bisa muncul hanya karena obat. Harus ada faktor pendukung lainnya," tuturnya.
Baca juga: Tak Cuma Obat, 5 Hal Ini Bisa Pengaruhi Dorongan Seksual Wanita (mrs/vit)











































