Seperti disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), dr Dhairmeizar, SpPD-KGH, bahwa anak-anak juga bisa mengidap beberapa penyakit ginjal, baik yang akut maupun kronis.
Begitu pula disampaikan oleh ahli ginjal anak FKUI-RSCM, DR dr Sudung O. Pardede, SpA(K). Menurutnya, penyakit ginjal pada anak ada yang sudah bawaan sejak di dalam kandungan, dan ada yang didapat setelah anak dilahirkan. Semua bisa diketahui dengan memeriksakan anak ke dokter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Studi Buktikan Obesitas Tingkatkan Risiko Gangguan Fungsi Ginjal
Gejala yang muncul bervariatif, bergantung pada penyakit ginjal itu sendiri dan tidak bisa disamaratakan. Seperti dicontohkan dr Sudung, anak dengan infeksi saluran kemih biasanya menunjukkan gejala seperti demam dan nyeri saat berkemih.
"Tapi perhatikan juga, yang infeksi seperti ini belum tentu terjadi penurunan fungsi ginjal. Yang seperti ini bisa disembuhkan, tapi ya kalau tidak diatasi lama-lama fungsi ginjal bisa terganggu," imbuh dr Sudung.
Ginjal memiliki peran penting dalam sistem metabolik tubuh manusia. Selain menjadi organ penyaring racun dan zat-zat sisa dalam darah, ginjal juga berfungsi menjaga keseimbangan volume dan komposisi cairan tubuh.
Organ vital ini juga berperan dalam keseimbangan sirkulasi darah, yaitu dengan mengatur tekanan darah dan memproduksi sel darah merah. Setiap hari, ginjal menyaring hingga 180 liter darah. Oleh sebab itu, kesehatan ginjal penting untuk selalu dijaga.
Baca juga: Awas! Pipis Berbuih Bisa Jadi Pertanda Ginjal Mulai Rusak (ajg/vit)











































