Terapi 'Gua Mineral' untuk Bantu Sembuhkan Asma

Laporan dari Beijing

Terapi 'Gua Mineral' untuk Bantu Sembuhkan Asma

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Sabtu, 12 Mar 2016 08:16 WIB
Terapi Gua Mineral untuk Bantu Sembuhkan Asma
Foto: Radian Nyi Sukmasari
Beijing - Sekilas, ruangan ini seperti gua berisi granit dengan cahaya lampu warna-warni. Namun, sebenarnya ruangan ini adalah tempat untuk terapi mineral.

Ya, ruangan tersebut merupakan salah satu fasilitas yang ada di YuHo Hospital, Beijing. Deputi director of operation department YuHo Hospital, Shi Fubin menjelaskan bahwa ruangan tersebut diisi dengan mineral yang didatangkan langsung dari pegunungan tinggi di Ukraina.

Fubin mengatakan, pada gunung yang tinggi kandungan mineralnya lebih tinggi, yakni sampai 10 kali lipat. Nah, pada gundukan yang berbentuk seperti granit atau tetesan salju tersebut mengandung 3 mm partikel mineral. Terapi ini bisa digunakan untuk membantu menyembuhkan asma dan penyakit pernapasan lainnya.
(Foto: Radian Nyi Sukmasari)
Baca juga: RYGB, Operasi Bypass Lambung untuk Bantu Sembuhkan Diabetes

"Semua umur bisa melakukan terapi ini. Cara terapinya cukup duduk di sini selama 45 menit saja. Disarankan untuk melakukan terapi 12 kali jika ingin membantu menyembuhkan asma. Kalau di Ukraina sana, pada anak yang napasnya kurang bagus dibawa ke tempat seperti ini," terang Fubin di YuHo Hospital, Beijing, China, Jumat (111/3/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Beijing, fasilitas seperti ini hanya ada di YuHo Hospital. Di YuHo Hospital total ada dua ruangan 'terapi mineral' yaitu ruangan biasa dan VIP. Ruangan biasa bisa diisi dua sampai tiga orang sekaligus yang nantinya akan duduk di kursi biasa.

Sedangkan di ruang VIP, hanya diisi maksimal dua orang dengan kursi yang didesain seperti kursi pantai. Untuk masuk ke ruangan, pasien harus melepas sepatu dan menggunakan alas kaki seperti pembungkus sepatu khusus. Untuk biaya sekali terapi yaitu 400 yuan atau sekitar Rp 800 ribu. Meski demikian, ada pula pasien yang tidak disarankan melakukan terapi ini.

(Foto: Radian Nyi Sukmasari)
"Kalau pasiennya lagj demam atau dia punya penyakit menular tidak disarankan dulu untuk melakukan terapi ini ya," kata Fubin.

Baca juga: Pasien Diabetes 'Ringan' dan Obesitas, Disarankan Tidak Jalani Bypass Lambung? (rdn/vit)

Berita Terkait